BACA JUGA:Pilkada Kota/Kabupaten Cirebon: Debat Final 7 Paslon 20 November 2024
Kendati demikian, pihaknya bakal melakukan sosialisasi kepada 80 sampai 100 orang peminta-minta di lokasi tersebut. Kemudian, akan memberikan pelatihan handicraft.
“Termasuk mendorong pengemis itu untuk menjadi pedagang dengan barang dagangan yang sudah dialokasikan,” ujar Efi.
Cara itu, lanjutnya, merupakan salah satu upaya dalam mengubah imej agar mereka tidak lagi mengemis. “Salah satunya adalah menjual tempat sandal cantik kepada para peziarah. Kedepan, kita akan ajak mereka menjual air minum dalam kemasan. Jadi nanti bukan lagi ngemis, tapi berjualan,” tandasnya.
BACA JUGA:Garuda Menyala! Tumbangkan Arab Saudi 2-0
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Muchyidin mengapresiasi langkah kepala Disbudpar yang langsung merespons persoalan yang terjadi di kompleks makam Sunan Gunung Jati yang sempat viral tersebut.
Dimana, kepala Disbudpar sendiri bergerak untuk memfasilitasi pertemuan dengan pihak-pihak terkait guna membahas langkah penertiban dan penataan objek wisata tersebut.
“Disbudpar mampu menyatukan stakeholder yang ada, sehingga permasalahan di makam Sunan Gunung Jati akan ditindaklanjuti. Kami berharap ini bisa berlanjut dan selesai dengan sempurna,” ujar Muchyidin.