CIREBON- Kabar meninggalnya Prof Dr Ir Drs H Muhammad Guntoro MM MSi masih menyisakan duka yang mendalam. Bukan saja bagi keluarga, tapi juga keluarga besar civitas akademika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Cirebon.
Isak tangis dan kesedihan mewarnai pemakaman Prof Guntoro di TPU Sunyaragi di Jl Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon pada Kamis (19/11/2024). Sebelumnya, jenazah almarhum Prof Guntoro disemayamkan sekaligus disalatakan di Masjid Al Istiqomah Untag Cirebon.
Iring-iringan keluarga, kerabat, kolega hingga mahasiswanya pun turut mengantarakan hingga ke peristirahatan terakhir. Selain itu, tampak pula Pj Walikota Cirebon Drs Agus Mulyadi MSi beserta para pejabat dan kepala SKPD Kota Cirebon. Mereka berkumpul hingga mengelilingi di pusara makam Prof Guntoro.
Salah satu sahabat yang juga ikut mengantar ke tempat peristirahatan yang terakhir adalah Didi Nursidi. Eks Ketua KPU Kota Cirebon itu mengaku cukup kehilangan sosok Prof Guntoro yang dinilainya sebagai inovator sekaligus inspirator. “Kita semua kehilangan sosok yang menjadi inovator dan juga inspirator," ungkap Didi kepada Radar Cirebon.
BACA JUGA:Pilkada Kota/Kabupaten Cirebon: Debat Final 7 Paslon 20 November 2024
Sebagai orang yang berasal dari almamater yang sama ketika di bangku SMA di Indramayu, Didi menyebut bahwa ia dan Prof Guntoro cukup mempunyai kedekatan personal. Terlebih, saat keduanya sama-sama menjadi dosen di Untag Cirebon dari tahun 1987-2003.
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa Prof Guntoro telah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi Kota Cirebon, terutama di bidang birokrasi dan perguruan tinggi. Kepribadian Prof Guntoro yang mau merangkul semua, menjadikannya mudah diterima di semua kalangan.
Sebagai birokrat, Prof Guntoro yang lahir pada 8 Juni 1958 itu pernah menduduki posisi strategis sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat. Selain itu, Prof Guntoro juga berhasil meraih gelar tertinggi di bidang akademik, yakni dengan meraih gelar profesor atau guru besar.
Setelah pensiun sebagai birokrat, Prof Guntoro kemudian mengabdi di bidang akademik dan menjadi Rektor Untag Cirebon. Ini adalah periode kedua sebagai rektor yakni 2021-2025 setelah kembali dilantik pada 27 Maret 2021.
BACA JUGA:Garuda Menyala! Tumbangkan Arab Saudi 2-0
“Saya kira, masyarakat Cirebon harus menjadikan beliau sebagai inspirasi yang harus diikuti jejaknya. Terutama karena kiprah dan kontribusinya,” terang Didi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Cirebon, sebelum meninggal dunia Prof Guntoro sudah dirawat di Intensive Care Unit (ICU) RSD Gunung Jati sejak Jumat pekan kemarin. Pada Kamis (19/11/2024) sekitar pukul 04.25 pagi, Prof Guntoro dinyatakan meninggal dunia di RSD Gunung Jati Kota Cirebon pada usia yang ke-66 tahun. Selamat jalan Prof Guntoro. (awr)