KUNINGAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan sudah memperkenalkan inovasi baru yang bertujuan untuk menginspirasi masyarakat luas dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kuningan. Inovasi yang tersebut digagas dan diperkenalkan adalah Mini Theater Edukatif yang berlokasi di pertokoan Jalan Siliwangi tepatnya pada tanggal 6 Juni 2024 dan Puspa Siliwangi tanggal 7 Juli 2024 lalu.
Kedua Mini Theater Edukatif tersebut ternyata booming di kalangan para pelajar di Kabupaten Kuningan. Saat ini tercatat pengunjung Mini Theater Edukatif ini dari dua lokasi yang ada di Kabupaten Kuningan mencapai 17.282 orang. Dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga akhhir tahun ini. Terlebih respons positif dan antusiasme masyarakat Kabupaten Kuningan untuk mengunjungi Mini Theater Edukatif sangat besar.
Kepala Disdikbud Kuningan U Kusmaba SSos MSi menjelaskan, Mini Theater Edukatif yang dilaunching pada pertengahan tahun 2024 itu menunjukkan peningkatan kunjungan yang menggembirakan. Mini Theater ini adalah sebuah ruang bioskop kecil yang dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran interaktif, kreatif, dan penuh inovasi juga untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa.
“Mini Theater Edukatif ini tidak hanya ditujukkan untuk hiburan saja, tetapi juga memberikan pengalaman edukasi yang dapat membawa perubahan positif di berbagai kalangan. Mulai dari siswa hingga guru, kepala sekolah, mahasiswa, bahkan masyarakat luas,” jelas U Kusmana, kemarin.
BACA JUGA:Lindungi Penyelenggara Pilkada
Dengan fasilitas yang disesuaikan untuk menghadirkan film-film edukatif, dokumenter inspiratif, dan tayangan yang memperluas wawasan, lanjut U Kusmana, mini theatre edukatif ini menjadi sarana pembelajaran out of the box yang sangat dibutuhkan di era modern ini. Guru dan kepala sekolah bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk memperkaya metode pengajaran, memberikan konteks nyata dari teori-teori yang diajarkan, dan menyemangati siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
“Untuk ketersediaan film Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan membangun sinergitas dengan berbagai pihak yaitu Balai Media Kebudayaan, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendididikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat juga menggandeng sineas lokal melalui Forum Film Kuningan,” papar Uu didampingi Direktur MTE, Drs Surya yang juga Ketua MKKS SMP Kabupaten Kuningan.
Dia menambahkan, Mini Theater Edukatif ini tidak hanya dijadikan tempat menonton film tetapi juga tempat untuk sosialiasi, pelatihan atau workshop peningkatan mutu Pendidikan. Kegiatan yang sudah dilakukan secara rutin demi peningkatan kompetensi Kepala Sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan oleh MKKS SMP Kabupaten Kuningan.
Di Mini Theatre Edukatif yang bertempat di Puspa Siliwangi juga dipakai untuk workshop penulisan skenario film yang digelar oleh Forum Film Kuningan dengan narasumber Ence Bagus dan Miftah Fauzi. Dan juga pelaksanaan kegiatan program Pimda Nyawah.
BACA JUGA:Kemenag Gelar Bimbingan Haji untuk Jamaah 2025
"Mini Theater Edukatif ini merupakan langkah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan untuk menghidupkan semangat pembelajaran yang tidak monoton. Juga memberdayakan generasi muda dengan cara yang berbeda, tetapi juga untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa dengan kegiatan yang menyenangkan" ujar Uu, panggilan akrabnya.
Surya MSi menambahkan, bahwa fasilitas di MTE diharapkan mampu menjadi inspirasi dan wadah bagi seluruh elemen pendidikan, serta masyarakat luas untuk belajar dan tumbuh bersama. Apalagi di Kabupaten Kuningan sudah lama sekali tidak ada bioskop sebagai tempat hiburan bagi masyarakat Kuningan. yang membanggakan, MTE ini sudah memiliki HAKI atas nama U Kusmana.
“Saat ini tercatat pengunjung Mini Theater Edukatif dari dua lokasi yang ada mencapai 17.282 orang. Dan angka ini kami yakni akan terus bertambah sampai akhir tahun. Kami kira ini pencapaian yang menunjuklan respon positif dan antusias masyarakat Kabupaten Kuningan untuk mengunjungi Mini Theater Edukatif.
Nah dengan adanya MTE ini diharapkan bisa mempererat hubungan antara pendidikan formal dan pengajaran berbasis pengalaman, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi dunia pengetahuan dengan cara yang lebih menyenangkan dan berdampak positif bagi pembentukan karakter.
BACA JUGA:Ratusan Warga Antusias Program Dokling