Hanya memilih dan menggunakan produk yang ramah lingkungan. Pilih produk perawatan diri dan pakaian yang bebas dari mikrobeads dan serat sintetis.
Mendukung kebijakan mengurangi penggunaan plastik, mengenal pengguna jenis logo plastik seperti segitiga yang aman untuk kesehatan, seperti kode 1 PET (polyethylene terephthalate) sangat umum digunakan untuk minuman dan makanan kemasan, hingga makanan siap saji. Kode 2 dengan tulisan HDPE (high-density polyethylene) dikenal sebagai salah satu plastik yang paling aman dan stabil, sehingga termasuk plastik food grade.
BACA JUGA:Gandeng 25 Organisasi untuk Sosialisasi Pilkada
Saat produksi, proses terjadinya kontaminasi mikroplastik pada wadah plastik biasanya dari bahan aditif untuk memberikan sifat tertentu pada plastik, seperti fleksibilitas atau kekuatan.
Beberapa aditif ini bisa mengandung partikel mikroplastik atau zat kimia yang dapat terurai menjadi mikroplastik seiring waktu.
Berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan pantai dan sungai, serta mendukung kebijakan pemerintah yang bertujuan mengurangi sampah plastik.
Peran individu dan prilaku bijak seperti memilih makanan segar dan mengurangi makanan olahan. Makanan olahan seringkali dikemas dalam plastik yang dapat menjadi sumber mikroplastik.
BACA JUGA:Ratusan Warga Antusias Program Dokling
Pilih ikan dari sumber yang terpercaya, ikan yang hidup di perairan tercemar mikroplastik berpotensi mengandung partikel plastik dalam tubuhnya.
Membawa kantong belanja non plastik, pasti sampah plastik yang terbawa ke rumah sangat berkurang. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah mengelola air dengan bijak seperti menggunakan filter air dapat membantu mengurangi jumlah mikroplastik dalam air minum.
Cuci pakaian sintetis dengan lebih sering: Serat sintetis pada pakaian dapat melepaskan mikroplastik saat dicuci. Gunakan kantong pencuci khusus untuk pakaian sintetis: Kantong pencuci ini dapat membantu menangkap serat mikroplastik.
Bersihkan Rumah dengan mengunakan pembersih alami. Sapu dan pel lantai secara teratur untuk mengurangi jumlah debu dan partikel mikroplastik di dalam rumah.
BACA JUGA:Panen Raya Padi Organik di Indramayu, BSIP Jawa Barat Targetkan Dalam 5 Tahun bisa Swasembada Pangan
Semakin banyak individu yang peduli dengan prilaku seperti gambaran tersebut maka dalam 1-2 tahun saja akan berdampak signifikan. Indonesia tidak akan lagi mendapat gelar buruk penghasil sampah plastik.
Mikroplastik adalah masalah global yang membutuhkan perhatian serius. Meskipun ukurannya kecil, dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sangat besar. Dengan mengubah kebiasaan sehari-hari dan mendukung upaya pelestarian lingkungan, kita dapat mengurangi paparan mikroplastik dan menjaga kesehatan kita serta generasi mendatang. (*)
Penulis adalah Humas BRIN