Pro Kontra UN

Senin 11 Nov 2024 - 18:43 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Nadiem juga dalam beberapa kesempatan menyampaikan tidak adanya UN karena UN dapat membuat siswa, guru dan orang tua stres.

UN merupakan penilaian hasil belajar oleh pemerintah pusat yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dan menjadi salah satu tolak ukur pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan. 

Ujian Nasional (UN) memiliki beberapa manfaat, di antaranya: Penentu kelulusan. Pemetaan kualitas pendidikan. Pertimbangan seleksi. Bantuan untuk satuan pendidikan.

UN merupakan syarat kelulusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. UN digunakan untuk memetakan kualitas pendidikan di Indonesia, baik di tingkat program maupun satuan pendidikan. 

BACA JUGA:Optimalisasi Pengelolaan Kearsipan, Gelar Kegiatan Pencanangan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

UN digunakan sebagai pertimbangan untuk seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya. Hasil UN digunakan sebagai dasar untuk memberikan bantuan dan pembinaan kepada satuan pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. 

Selain itu, UN juga bermanfaat untuk Monitoring dan evaluasi. UN merupakan alat untuk melakukan monitoring dan evaluasi mutu sistem pendidikan. Membentuk kepercayaan diri.  Ujian dapat melatih kepercayaan diri peserta didik. 

GURU PRO KONTRA

Yang pro dan kontran pada pelaksanaan UN bukan hanya di kalangan pejabat pemerintah saja, tapi guru sebagai ujung tombak pendidikan juga memiliki pendapat yang tidak sama. 

BACA JUGA:Cabup Yanuar Janji Target 5 Tahun ke Depan,Tingkatkan Jumlah Lulusan Sarjana di Kuningan

Puncak Temu Pendidik Nusantara XI (TPN XI) yang sukses digelar di Pos Bloc Jakarta pada Sabtu (2/11/2024), mempertemukan lebih dari 2.500 guru secara langsung dan 1.000 peserta nonton bareng di 30 daerah dengan tema "Pemimpin Pendidikan Berdaya". 

Salah satu kegiatannya adalah debat antar guru dengan tema "Kembalinya Ujian Nasional (UN) sebagai Alat Ukur Kelulusan Murid”.

Dalam debat tersebut terjadi pro dan kontra tentang kembalinya UN sebagai alat ukur kelulusan siswa. 

Menurut pihak yang pro, sekarang ini telah terjadi penurunan motivasi belajar pada siswa. Orang tua dan guru selalu banyak mengalami kesulitan dalam memotivasi siwa untuk giat belajar.

BACA JUGA:Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Bertambah, Basarnas Siap Berikan Tempat Terbaik

Para guru di tim pro mengungkapkan bahwa sebagian besar murid mengerjakan soal dengan seadanya dikarenakan tidak ada target minimum yang harus dicapai. 

Tags :
Kategori :

Terkait