Membangun Interaksi Harmonis

Selasa 05 Nov 2024 - 16:36 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Siti Jubaedah*

MENYIMAK adalah kemampuan yang sangat bermanfaat. Jika perhatian kita mudah teralihkan saat mengobrol, atau merasa tidak dipercaya untuk menyimpan rahasia, sudah saatnya kita belajar menyimak.

Kemampuan menyimak ditunjukkan melalui tindakan dan perhatian kepada teman bicara. Ini juga bisa membantu kita dalam berkomunikasi, menjalin hubungan, serta menambah pengalaman.

Ada beberapa aspek kegagalan dalam berinteraksi. Termasuk kegagalan perusahaan, institusi, dan organisasi, sekitar 70 persennya dipengaruhi aktivitas komunikasi. Sedangkan separo dari aktivitas komunikasi tersebut adalah faktor menyimak.

BACA JUGA:Peserta Ikuti SKD, 124 Formasi CPNS di Kota Cirebon

Mendengar aktif (menyimak) adalah setengah dari aktivitas komunikasi. Bayangkan kalau separo ini tidak efektif, bagaimana kita bisa berhasil membangun interaksi yang harmonis?

Lalu muncul pertanyaan, kenapa sangat sulit menyimak? Terus terang, saya masih belajar untuk meningkatkan skill menyimak. Beberapa kali saya "terpeleset" dalam mengamalkan pengetahuan ini.

Karena memang bukan persoalan mudah, dan butuh perjuangan. Setidaknya ada empat faktor, mengapa kita sulit menyimak yakni:

Pertama, pengetahuan. Belum ada pemahaman yang cukup akan manfaat pentingnya kita harus menyimak. Banyak orang menganggap menyimak itu aktivitas biasa. Tanpa perlu dipelajari pun, otomatis kita dapat melakukannya.

BACA JUGA:Genangan Air di Jalan Samping Kantor Dinas PUTR Kota Cirebon

Kedua, show off. Kita sering menunjukkan, sebetulnya kita lebih memahami topik yang dibicarakan. Sehingga kita tidak memiliki minat untuk mendengarkan.

Malah kita sibuk menyiapkan sanggahan, agar kita lebih diakui. Akhirnya komunikasi menjadi ajang menunjukkan kehebatan, bukan saling memberi pemahaman.

Ketiga, over power. Merasa memiliki kekuasaan dan pengaruh. Imbasnya, pesan yang didengar dari bawah dianggap "sampah" yang tak perlu disimak.

Keempat, sombong. Merasa diri lebih tahu, lebih tua, pintar, dan lebih berpengalaman. Sesungguhnya, kesombongan adalah benteng penghalang masuknya pencerahan dalam diri kita.

BACA JUGA:SMPN 1 Cirebon Jadi Tuan Rumah Kegiatan Pelatihan Pendampingan Satuan Pendidikan Imbas

Tags :
Kategori :

Terkait