Tanah miliknya sangat luas. Anak-anaknya telah dewasa dan termasuk sukses, tidak merepotkan orang tuanya. Atas izin Allah, Anna bertemu dengan orang itu.
Tampilannya sama seperti orang kebanyakan. Pakaian biasa saja. Sepatu tidak mewah. Kacamata yang dikenakan tidak terlalu mahal, memang bermerk.
Anna sangat terkesan dengan cara bicara dan terutama dengan apa yang dibicarakan. Bahasa yang digunakan sederhana, teratur, tidak membicarakan dirinya, apalagi hartanya.
Jika sebelumnya tidak diberitahu temannya, Anna tidak yakin dia orang kaya. Wajahnya ramah. Siapa pun yang bertemu pertama kali dengannya, mesti merasakan telah berkali-kali.
BACA JUGA:Pilih Tema Debat Biar Paslon Bahas Solusi Konkret dalam Majukan Daerah
Perilaku tubuh merujuk kepada ajakan bersahabat. Orang kaya ini telah memperlihatkan pilihan hatinya yang kaya. Orang ini telah mampu mengendalikan kekayaan dengan hatinya yang bersih.
Dia tetap bersahaja dalam kekayaan. Dia telah memperlihatkan kekayaan hatinya dan menyembunyikan kekayaan hartanya.
Anna Sabandina pernah mendengar cerita tentang seorang anak memperhatikan seseorang yang bertamu kepada bapaknya. Anak ini baru melihatnya hari itu.
Tamu itu mengeluarkan hp jadul dari kantong plastik. Tamu itu minta tolong kepada bapak anak itu untuk mengisi baterai.
BACA JUGA:Museum AI Pertama di Indonesia Keraton Kasepuhan Mulai Hari Ini Dibuka Untuk Umum
Anak ini menduga, sesuai dengan ciri-ciri yang dipahaminya, orang ini mesti tidak termasuk orang kaya. Tamu ini hanya membawa tas plastik, hp yang dimilikinya jadul, berjalan kaki, mengenakan sandal jepit yang melekat pada kakinya, baju yang dipakainya biasa saja.
Setelah tamu ini pulang, bapaknya bertanya, “Tahukah kamu siapa orang itu?” Anaknya menjawab tidak tahu. Orang itu baru saja membeli hotel dengan harga 35 miliar, dibayar tunai.
Tamu itu, orang itu telah memilihkan dirinya kehidupan yang sederhana pada saat dia mampu membeli apa pun. Dia mencukupi kebutuhan dirinya dengan tidak berlebihan.
Dia tahu bagaimana mengendalikan nafsunya. Dia tahu bagaimana membergunakan kekayaan untuk membantu orang lain.
BACA JUGA:Ribuan Peserta Ikuti Kegiatan Donor Darah Semangat Sumpah Pemuda
Banyak perusahaan berarti banyak orang yang dapat mencukupi kebutuhan. Dia mengolahnya dirinya dengan hati. Dia bahagia karena membahagiakan orang lain, orang banyak.