CIREBON- Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon menggelar West Java Tourism Exchange (WJTE) 2024 di sebuah hotel di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.
Acara ini bertujuan memperkuat sinergi antar pelaku industri pariwisata melalui konsep Business to Business (B2B) dan Table Top, yakni mempertemukan pelaku industri pariwisata lokal sebagai penjual (seller) dengan pihak yang akan berkunjung sebagai pembeli (buyer).
Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad MSi didampingi Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata, Syafrudin Ariyono menjelaskan, pertemuan antara buyer dan seller sudah menjadi hal umum di Indonesia. Namun, kali ini juga bertujuan mengenalkan potensi desa wisata di Kabupaten Cirebon kepada para buyer.
BACA JUGA:Suhu Panas Ekstrem Tertinggi Landa Wilayah Flores, Suhu Capai 38,4 Derajat
“Desa wisata perlu memiliki orientasi bisnis, bukan hanya sosial. Dengan adanya status desa wisata, kami perkenalkan konsep B2B dan promosi desa wisata kepada 80 buyer yang hadir,” ungkap Abraham.
Sayangnya, perwakilan desa wisata yang hadir kali ini belum berperan sebagai seller atau buyer, melainkan hanya sebagai pengamat (visitor).
Abraham menambahkan, Kabupaten Cirebon merupakan wilayah strategis dengan peluang bisnis besar karena menjadi jalur penghubung antara Jawa Barat dan DKI Jakarta. Selain itu, Kabupaten Cirebon memiliki ikon wisata kuliner dan wisata religi yang terkenal.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Siap Dilaksanakan Tahun 2025, Pertaruhan Pemerintahan Presiden Prabowo
“Kabupaten Cirebon sangat menjanjikan. Kami mempertemukan pelaku bisnis seperti perhotelan, dunia usaha industri, dan lainnya untuk bersinergi,” jelasnya.
Ia juga mengusulkan agar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2018 tentang RTRW segera diputuskan atau direvisi untuk memperluas zona industri guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Pelaksana WJTE 2024, H Rofi’i menyebutkan, kegiatan ini merupakan ajang strategis untuk memperkenalkan destinasi wisata Kabupaten Cirebon dan membangun kolaborasi antar desa maupun dengan pihak internasional.
BACA JUGA:Rumput SUGBK Siap Dipakai Menjamu Jepang dan Arab Saudi, Coach Justin Beri Komentar Berikut
“Dengan konsep B2B, pelaku pariwisata seperti perhotelan, restoran, destinasi wisata, dan pusat oleh-oleh dapat saling bertukar informasi,” kata Rofi’i.
“Acara ini menghadirkan 40 seller dan 80 buyer yang diharapkan dapat menjalin sinergi untuk mengangkat pariwisata Kabupaten Cirebon,” pungkasnya.