TINGGAL PELAKSANAAN SAJA
Terpisah, Komisioner KPU Kota Cirebon Hasan Basri mengatakan persiapan debat kandidat sudah matang dan tinggal pelaksanaan saja. Ia kembali menegaskan bahwa tim pendukung paslon maksimal 75 orang yang masuk arena debat. “Kami juga memberikan ID Card khusus debat kadindat. Selain itu juga ada gelang sekali pakai untuk penanda,” ujarnya.
Untuk debat perdana, kata Basri, temanya tentang Tranformasi Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Melalui debat yang difasilitasi KPU, menurut Basri, lebih mempertajam kesiapan pemimpin ke depan dalam membangun Kota Cirebon. “Ini (debat) bukan ajang saling gontok-gontokan, tapi membangun gagasan,” terangnya.
Untuk panelis, ada enam orang. Beberapa nama yang sudah familiar di Cirebon adalah Prof Adang Jumhur dan Prof Sugianto. “Panelis 6 orang dan setiap sesi debat kita ganti. Kalau tim perumus tetap sama,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu tim perumus, Akbarudin Sucipto, menjelaskan bahwa tim perumus juga ada 6 orang. Selain Akbarudin, ada Dr Didi Nursidi yang merupakan eks Ketua KPU Kota Cirebon sekaligus akademisi, Dr Bahrul Amal (UNS), Dr Erik Komarudin dari Syndicate Jakarta, Dr Lanlan dari Universitas Sindangkasih dan Dr Alan Barok.
BACA JUGA: Alquran Terjemahan Bahasa Cirebon Di-launching, Gunakan Bahasa Cirebon Bagongan
Kata Akbarudin, tugas tim perumus adalah merancang dan menyiapkan segala hal yang ada di mekanisme debat publik yang digelar 30 Oktberi 2024, 10 November 2024, dan 20 November 2024. “Jadi ada 3 sesi debat dalam rangka bagian dari media kampanye masing masing paslon. Tim perumus ibarat resto, kami bekerja seperti koki, menyusun mekanisme debat. Kalau tanya jawab itu wilayahnya panelis,” terang budayawan Cirebon itu.
Namun demikian pihaknya menegaskan tim perumus maupun panelis itu semua adalah orang-orang yang punya integritas tinggi dan diharapkan melaksanakan tugas secara adil dalam debat ini. (azs/abd)