CIREBON-Upaya pengendalian inflasi terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon. Salah satunya, dengan menggelar gerakan pangan murah (GPM) yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP).
Sepanjang tahun 2024 ini, GPM sudah dilaksanakan sebanyak 17 kali di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Cirebon. Terutama di sejumlah tempat yang termasuk dalam kategori rentan pangan.
Yang terakhir kali dilaksanakan di Wilayah Desa Cipinang Kecamatan Beber, beberapa hari yang lalu.
--
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Drs H Wahyu Mijaya SH MSi mengatakan, GPM merupakan inovasi dan gagasan dari DKPP Kabupaten Cirebon dengan menggandeng pihak lainnya, seperti Bulog, Bank Indonesia, bjb, dan lainnya.
Selain itu, hadir pula 10 vendor penyedia bahan pokok penting, dari mulai beras, daging, telur, dan minyak goreng, termasuk sayuran dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga pasar.
Kegiatan GPM sendiri, lanjut Wahyu, bertujuan untuk mengendalikan inflasi yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Mudah-mudahan kegiatan GPM ini bisa membantu masyarakat, supaya harganya lebih terjangkau. Kita juga libatkan berbagai pengusaha, termasuk petani yang secara langsung bisa menyuplai ke sini. Cabainya bisa dititipkan di sini,” ujar Wahyu Mijaya.
Terpisah, Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana mengatakan, gerakan pangan murah sudah digelar sebanyak 17 kali di sepanjang tahun 2024 ini. Lokasinya, kata birokrat senior yang akrab disapa Iyus ini, berada di wilayah yang termasuk kategori rentan pangan.
“Kegiatan ini digelar di lokasi yang masuk kategori rentan pangan. Tapi dari segi ekonomi, desa-desa di Kabupaten Cirebon cukup baik,” ujar Iyus. (cep)