Museum Pangeran Cakrabuana yang berlokasi di sebelah kantor Dinas Budaya dan Pariwisata (Dibudpar) Kabupaten Cirebon sudah banyak dikunjungi. Baru saja, kunjungan itu datang dari SD IT Lema Duwur, Kecamatan Arjawinangun.
Ada lima rombongan bus dengan membawa 280 siswa-siswi, serta 32 guru, Sabtu (26/10/2024). Kegiatan outing class di museum tersebut untuk mengenal dan belajar tentang budaya yang ada di Kabupaten Cirebon.
Seperti diperkenalkan pakaian yang dipakai untuk pagelaran Tari Topeng, Wayang Orang. Juga diperlihatkan Lukisan Kaca Cirebon, Gamelan Cirebon, Berokan Cirebon, Wayang Cirebon, Teknologi Tradisional berupa Gerabah Cirebon, mengenal Gaman Cirebon, motif batik, dan kesenian Cirebon.
"Secara umum, mereka ini bisa belajar dan tahu tentang kebudayaan yang ada di Kabupaten Cirebon," kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Dibudpar) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad MSi kepada Radar Cirebon, Minggu (26/10/2024).
BACA JUGA:Rambut “Jigus” dalam Satu Malam
Tidak hanya SD IT Lema Duwur saja. Katanya, pengunjung yang datang juga banyak dari PAUD, SD atau MI, SMP atau MTs, SMA atau MA, universitas, dan masyarakat umum. Serta Warga Negara Asing (WNA) dari Eropa. Tercatat, oleh Dibudpar Kabupaten Cirebon, ada sekitar 5.087 pengunjung yang datang melihat Museum Pangeran Cakrabuana selama periode bulan Januari sampai Oktober 2024.
"Kunjungan tersebut ada dari pihak sekolah dan non formal. Banyak dari sekolah. Rombongan untuk belajar mengenal budaya di Kabupaten Cirebon," jelasnya.
Abraham berharap, adanya Museum Pangeran Cakrabuana bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk mengenal sejarah dan budaya Kabupaten Cirebon. Terutama para guru di Kabupaten Cirebon, agar dapat memperkenalkan budaya secara langsung ke para muridnya.
"Saya berharap, Museum Pangeran Cakrabuana dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Semoga menjadi manfaat generasi muda. Karena, tanpa sejarah, akan kehilangan arah," tandasnya.
BACA JUGA:Jaga Kamtibmas, Gencarkan Sambang Warga
Selain itu, Abraham menyampaikan, meski di dalam museum tersebut sudah banyak benda sejarah dan budaya Kabupaten Cirebon, namun secara internal, pihaknya masih membutuhkan benda bersejarah lainnya. Yakni, untuk melengkapi musim bersejarah tersebut.
Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Cirebon yang mempunyai benda bersejarah, seperti warisan dari kakek dan buyutnya, agar dititipkan di museum Pangeran Cakrabuana.
"Bagi masyarakat yang peduli dan punya benda bersejarah, hendaknya dititipkan saja di Museum Panegran Cakrabuana. Akan kami rawat sebaik-baiknya, karena kita ada anggaran untuk perawatannya," jelasnya. (cep)