Kabinet Merah Putih Gemuk, Pengamat: Ada Positif dan Negatifnya

Selasa 22 Oct 2024 - 19:24 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

JAKARTA- Dalam dua hari, Senin-Selasa (21-22/10), Presiden Prabowo Subianto melantik lebih dari 100 orang. Mulai dari menko, menteri, wamen, lalu disusul pelantikan kepala badan, penasihat khusus, utusan khusus, hingga staf khusus.

Ya, terbaru pada Selasa (22/10), Presiden Prabowo Subianto melantik kepala badan, penasihat khusus, utusan khusus, hingga staf khusus. Untuk para kepala badan, antara lain Aris Marsudiyanto menjadi Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus. 

Kemudian, Muliaman Darmansyah Hadad dan Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang dilantik sebagai Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.

Selanjutnya, ada Moch Irfan Yusuf dan Dahnil Anzar Simanjuntak dilantik sebagai Kepala dan Wakil Kepala Badan Penyelengara Haji. Lalu, Budiman Sudjatmiko dilantik jadi Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Budiman kan dibantu Nanik Sudaryati Deyang sebagai Wakil I, dan Iwan Sumule sebagai Wakil II. 

BACA JUGA:Sophi Zulfia Dilantik Jadi Ketua DPRD Kabupaten Cirebon

Berikutnya, Haikal Hassan dan Afriansyah Noor dilantik sebagai Kepala dan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal. Presiden Prabowo juga melantik Tubagus Ace Hasan Syadzily sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, serta Lodewyk Pusung dilantik jadi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional.

Di luar para kepala badan, Presiden Prabowo Subianto juga melantik para Penasihat Khusus, Utusan Khusus, dan Staf Khusus Presiden. Para Penasihat Khusus, antara lain ⁠Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, ⁠Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan.

Lalu, Dudung Abdurachman sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan, ⁠Purnomo Yusgiantoro dilantik menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi, ⁠Muhadjir Effendy sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, serta ⁠Terawan Agus Putranto dilantik menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan.

Sementara utusan khusus, antara lain⁠ ⁠Muhamad Mardiono sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan,⁠ ⁠Setiawan Ichlas sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan, ⁠Miftah Maulana Habiburrahman sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

BACA JUGA:Cyber X, Kenalkan Program Pendidikan Unggulan dari UINSSC

Berikutnya, ada ⁠Raffi Farid Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, ⁠Ahmad Ridha Sabana sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Ekonomi Kreatif dan Digital, ⁠Mari Elka Pangestu sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, ⁠Zita Anjani sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, serta Yovie Widianto sebagai Staf Khusus Presiden.

ADA POSITIF DAN NEGATIFNYA

Kabinet Merah Putih terdiri dari 48 menteri dan 56 wakil menteri dan sejumlah kepala lembaga setingkat menteri yang dilantik. Dan, jumlah itu menjadi kabinet tergemuk pasca Orde Baru, atau setidaknya setelah Kabinet Pembangunan V saat kepemimpinan Soeharto, di mana saat itu ada 44 kementerian. 

Walau sebenarnya, kabinet tergemuk sempat ada di era Presiden Soekarno di era pergolakan politik 1966. 

Saat itu Sang Proklamator merekrut 132 menteri. Kabinet Dwikora II ini hanya bertahan beberapa bulan setelah Soeharto mengambil alih kekuasaan dan membentuk Kabinet Ampera I dan II.

Tags :
Kategori :

Terkait