Dari hitungannya, untuk 140 kilometer jalan rusak diperlukan anggaran lebih kurang Rp2 miliar/km dan untuk mempertahankan kondisi mantap di 636 km diperlukan sedikitnya Rp100 juta - Rp200 juta/km.
BACA JUGA:Gapura Kecamatan Talun Gunakan Adimix Untuk Ngecornya, Abraham : Semua Sudah Sesuai Aturan
“Alhamdulillah Kepala Dinas PUTR dan Kepala Bappeda serta jajarannya terus kompak untuk mencari potensi pembiayaan ke provinsi dan pusat,” imbuhnya.
“Dan yang sudah berjalan perbaikan rusak berat rata-rata hanya sekitar 25 km/tahun dan pemeliharaannya sekitar 100 km/tahun"
"Itu di luar alokasi kita ke jalan jalan yang menjadi aset milik desa, penanganan kebencanaan dan pembangunan jalan baru,” pungkasnya.
BACA JUGA:Presiden Baru, DPRD Kota Cirebon Optimis Indonesia Semakin Maju
Sementara itu, di media sosial, warga di Desa Rambatan, Kecamatan Kadugede. mengeluhkan kondisi jalan di desanya menuju Desa Kadugede yang keadaannya rusak parah, bahkan mirip sungai kering. Video jalan rusak ruas Rambatan-Kadugede itu diposting akun bernama nonov di platform Instagram.
Mereka mengatakan, bahwa ruas jalan ini merupakan satu-satunya akses menuju kota kecamatan. Kerusakan jalan juga sudah berlangsung lama, namun belum ada perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Kerusakan jalan berdampak terhadap perekonomian masyarakat yang sedikit terhambat. Warga mendorong pemerintah desa setempat untuk lebih aktif melobi Pemerintah Kabupaten Kuningan, agar segera melakukan perbaikan jalan di Desa Rambatan.
BACA JUGA:Dinas Lingkungan Hidup Bersihkan Taman Kebumen Bersama Berbagai Elemen Masyarakat
“Jalan dari Rambatan ke Kadugede sudah rusak parah sejak beberapa tahun lalu. Katanya sih pihak desa sudah mengusulkan ke pemerinrah kabupaten untuk diperbaiki"
"Tapi belum ada aksi nyata di lapangan. Ruas jalan ini merupakan sarana vital bagi warga Rambatan menuju kota Kuningan dan sekitarnya,” ujar akun tersebut.