HUT Dewi Pek Ku, Pusat Berkumpul Warga Tionghoa se-Nusantara, Makan Bersama Tanpa Daging, Mainkan Musik Tradis

Rabu 16 Oct 2024 - 20:58 WIB
Reporter : M Hasanuddin
Editor : M Hasanuddin

Tahun ini, umat yang datang lebih sedikit. Hal ini disebabkan oleh HUT Dewi Pek Ku Thay Fud di Vihara Pemancar Keselamatan yang jatuh pada Kamis-Jumat (10-11/10) lalu, bukan di akhir pekan. 

Tahun lalu, peringatan jatuh pada Sabtu dan Minggu, sehingga warga luar kota lebih memiliki waktu luang saat hari libur. 

Warga Tionghoa se-Nusantara berbondong-bondong datang karena Dewi Pek Ku Thay Fud, yang dikenal sebagai Dewi Pengobatan, hanya ada di Kota Cirebon.

Yang membuat menarik perhatian, 33 bus terparkir di halaman vihara sekitar Jalan Winaon.

“Di Indonesia, Dewi Pek Ku Thay Fud hanya ada satu di sini (Vihara Pemancar Keselamatan). Karenanya, banyak tamu dari luar kota yang berdatangan,” tutur Humas Vihara setempat, Apuk, kepada Radar Cirebon, Jumat (11/10) lalu.

Apuk mengatakan, tahun ini sedikitnya ada 17 bus yang datang dari berbagai daerah, didominasi oleh rombongan dari Barat atau wilayah ibu kota. Selebihnya berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga luar Pulau Jawa.

Mereka datang menggunakan bus dan umumnya sudah berada di vihara sejak Kamis malam (10/10). “Kebanyakan dari mereka menginap,” tambah Apuk.

Ritual peringatan selalu berlangsung selama dua hari. Tahun ini, hari H jatuh pada Jumat. 

Pada Kamis malam, pukul 20.00 WIB, umat melakukan sembahyang bersama, dilanjutkan dengan makan-makan. Beberapa orang terjaga hingga larut pagi.

“Makan gratis, ambil berkahnya,” jelas Apuk.

Ia menambahkan bahwa makanan yang disajikan tanpa daging. 

Makanan tersebut menyerupai daging, tetapi bukan dari daging. “Dari terigu. Memang tidak boleh ada daging,” tukasnya.

Makanan ini tidak hanya dinikmati oleh warga Tionghoa, tetapi juga oleh warga sekitar vihara atau siapapun yang datang dipersilakan untuk menyantap hidangan.

Di pagi hari Jumat, umat dihibur dengan musik klasik Pat Im, yaitu musik tradisional Tiongkok yang dimainkan dalam bentuk orkestra. 

Lagu-lagu yang dibawakan umumnya berbahasa Mandarin.

Tags :
Kategori :

Terkait