Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mulai melakukan persiapan mengahadapi bencana hidrometeorologi yang akan datang. Pasalnya, musim hujan diprediksi mulai pada bulan Oktober ini.
Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda mengatakan, dari hasil rapat koordinasi (rakor) dengan BPBD Jawa Barat, pihaknya mulai menyusun draf regulasi kesiapsiagaan bencana alam hidrometeorologi melalui SK Bupati Cirebon.
Kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi berupa bencana banjir, banjir rob, angin puting beliung dan tanah longsor.
“Pembahasan rakor tadi, terkait dengan persiapan menghadapi kebencanaan hidrometeorologi. Karena menurut BMKG, La Nina akan turun di bulan Oktober ini,” papar Juwanda.
BACA JUGA:Fokus Perbaiki Bangunan SD
Dijelaskannya, fenomena La Nina merupakan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat musim hujan. “Kemungkinan akan lebih ekstrem dari biasanya,” tandasnya. Karena itu, pihaknya mulai mensosialisasikan ke masyarakat.
“Kita sosialisasikan apa-apa yang sudah disampaikan dalam rakor tersebut melalui pelatihan-pelatihan dan pembentukan destana,” kata Juwanda.
Pihaknya, melalui koordinator lapangan (korlap) BPBD Kabupaten Cirebon juga rutin menyosialisasikan langkah antisipasi agar tidak terjadi banjir besar, dengan membersihkan rumput, drainase, saluran air, dan benda-benda yang menghambat saluran air.
Dari sisi sarana, BPBD Kabupaten Cirebon juga telah menyiapkan sejumlah perlengkapan menghadapi hidrometeorologi. Seperti perahu karet, perahu sintetis yang berkapasitas 4 sampai 6 orang, dan perahu dengan kapasitas di atas 12 orang yakni perahu dobel pelampung, kadmaran.
BACA JUGA:Keluarga, Dakwah, dan Kepemimpinan Umat
Hal itu, dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bencana hidrometeorologi di Kabupaten Cirebon. “Itu upaya kami untuk meminimalisir dampaknya,” paparnya. (cep)