INDRAMAYU- Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Indramayu Dr H Dedi Taufik MSi bersama Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Drs H Sugeng Heriyanto MSi meninjau Bendungan Salam Darma di Kecamatan Anjatan dan Waduk Cipancuh yang masuk wilayah Kecamatan Haurgeulis dan Gantar, kemarin.
Kepada awak media, Pjs Bupati Indramayu Dedi Taufik mengatakan, sektor pertanian menjadi komoditas andalan bagi Kabupaten Indramayu sebagai daerah agraris.
Apalagi, lanjut Dedi Taufik, Kabupaten Indramayu menerima mandat dari pemerintah pusat sebagai lumbung padi untuk ketahanan pangan nasional.
Sebab itulah, pasokan air bagi petani harus mendapatkan perhatian yang ekstra agar kebutuhan dasar para petani tersebut dapat terpenuhi.
Sehingga, dirinya datang ke dua lokasi sumber air, karena dari tempat tersebut para petani menggantungkan nasib untuk melakukan produksi pertanian.
“Di Bendungan Salam Darma sekarang suplai hanya 18 kubik per detik dari yang normal 35 kubik. Sedangkan di Waduk Cipancuh kondisinya kering dan akan terisi di bulan Desember mendatang,” terangnya.
Dengan kondisi Bendungan Salam Darma dan Waduk Cipancuh yang merupakan sumber air bagi pertanian di wilayah Barat Indramayu, sambungnya, harus mendapatkan perhatian ekstra agar air bisa sampai ke hilir desa-desa di Kecamatan Patrol.
Menurutnya, potensi keterlambatan musim tanam bisa terjadi apabila keterlambatan turun hujan di bulan Desember, sehingga musim tanam bagi 6.300 hektare lahan pertanian dari sumber air Waduk Cipancuh juga akan mengalami keterlambatan.
BACA JUGA:Peringati Hari Kesehatan Mental, Prilly Latuconsina Rilis Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenangis'
Untuk itu, pihaknya bersama Dinas Pertanian mendapatkan informasi langsung dari PJT II terkait kondisi irigasi, khususnya di wilayah barat Kabupaten Indramayu.
“Dengan melihat langsung kondisi lapangan dan mendapat penjelasan dari PJT II terkait kondisi irigasi, kita bisa mengambil langkah-langkah strategis untuk antisipasi hadapi musim tanam mendatang,” pungkasnya. (oni)