Mantan anggota DPRD Indramayu Korban TPPO, Disekap di Perbatasan Thailand-Myanmar

Kamis 10 Oct 2024 - 20:13 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

INDRAMAYU- Mantan anggota DPRD Indramayu periode 2014-2019, Robi'in, diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO. Ia kini disekap di Myanmar, yakni di salah satu wilayah yang berbatasan dengan Thailand. Robi'in dipekerjakan sebagai online scaming dengan jam kerja antara 18 sampai 20 jam per hari.

Istri korban, Yuli Asmi, mengungkapkan, kejadian bermula pada September 2023 saat suaminya diberitahu teman ada lowongan di media sosial Facebook. Kemudian dari tawaran pekerjaan di Facebook mengarah ke komunikasi WhatsApp dan terjadi rekrutmen.

“Pada saat itu, melamar pekerjaan di Thailand untuk menjadi HRD sebuah perusahaan tekstil. Saat melamar pekerjaan itu dijanjikan gaji sebesar Rp16 juta per bulan," kata Yuli Asmi kepada Radar Indramayu, Kamis, 10 Oktober 2024.

Saat itu, Yuli mengungkapkan, suaminya tertarik bekerja di Thailand karena ditawarkan work permit alias izin kerja. Tetapi ternyata suaminya malah diselundupkan ke Myanmar dan dipekerjakan sebagai online scaming. “Komunikasi kami sangat terbatas. Terakhir bisa menghubungi tanggal 7 Oktober," tutur Yuli.

BACA JUGA:Kejadian di Gebang, Pelaku Ngaku Petugas Kesehatan: Sikat Perhiasan Emas Senilai Rp25 Juta

Pada tanggal 7 Oktober 2024 tersebut, Robi'in menghubungi salah satu rekan dekatnya ketika menjadi anggota DPRD, yakni Solihin. Robi'in meminta agar dirinya dibantu untuk segera dievakuasi dan kembali ke Indonesia. “Suami saya menghubungi Pak Solihin untuk segera evakuasi. Saya sudah melapor ke Polda Jabar dan Komnas HAM," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Solihin, tokoh masyarakat dan mantan anggot DPRD Indramayu mengaku punya kedekatan khusus. Oleh karena itu, Robi'in menghubungi dirinya dan meminta bantuan atas persoalan yang terjadi.

“Pada saat Hari Jadi Indramayu saya menerima WA pagi-pagi. Kemanusiaan saya langsung bergerak. Semua teman-teman di DPR RI sudah di-WA untuk segera ada tindakan," katanya.

Waktu itu, kata Solihin, semua langsung merespons dan dirinya berharap semua langkah yang sudah dilakukan dapat membuahkan hasil. “Mudah-mudahan dari laporan ini, Pak Jokowi, Pak Prabowo, BNP2TKI, Kemenlu, segera bergerak. Myanmar sedang dalam kondisi tidak baik. Tapi ini misi kemanusiaan," tuturnya.

BACA JUGA:Sebut Ada Kesalahpahaman, Pj Walikota Cirebon Coba Mediasi Ketua DPRD dan KONI

Solihin mengaku mendapatkan kabar baik dari salah satu anggota DPR RI. Bahwa sekarang sedang dalam tahap negosiasi. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Asep Kurniawan mengatakan pemerintah siap membantu untuk penanganan persoalan ini.

“Pemerintah Kabupaten Indramayu siap membantu dengan segala upaya. Kita berusaha melakukan koordinasi. Tetapi juga akan bersurat secara resmi untuk pemulangan," kata Asep.

Menurut dia, saat ini fokus utama adalah bagaimana Robi'in bisa segera dipulangkan ke Kabupaten Indramayu. “Fokus kita adalah pemulangan. Bersurat langsung dengan KBRI, Kemenlu dan Kemenaker," katanya.

BACA JUGA:Diresmikan, Pusat Pelatihan Atletik di Pangalengan

Terkait apakah kasus ini termasuk TPPO atau tidak, Asep mengaku hal ini masih dalam penyelidikan. Tapi melihat prosesnya, ini ada mekanisme yang tidak sesuai. Apalagi informasinya bermula dari media sosial yang menjadi sulit menelusuri. “Kita fokus pemulangan dulu, masalah seperti ini jangan sampai terulang kembali," tandasnya. (han)

Tags :
Kategori :

Terkait