Kebakaran hebat melanda sebuah pabrik bawang goreng di Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jabar, Senin (30/9) pagi. Kebakaran tersebut menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp 4,5 miliar.
Kebakaran ini juga berdampa ke bangunan rumah milik warga setempat, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kepala UPT Damkar Kuningan Andri Arga Kusumah menyampaikan, bahwa pihaknya menerima laporan kebakaran dari warga pada pukul 7.30 WIB dan segera mengirimkan tim ke lokasi.
"Kami menerima laporan sekitar pukul 7.30 WIB, dan tim tiba di lokasi sekitar pukul 07.42 WIB. Proses pemadaman memakan waktu sekitar dua jam," ujarnya.
BACA JUGA:Seleksi Administrasi CPNS Bertambah
Menurutnya, api diduga berasal dari kebocoran gas di pabrik bawang goreng milik Dede Solihin (50), yang kemudian menjalar ke bangunan rumah permanen milik Suhadi (58). "Berdasarkan keterangan saksi, api muncul setelah terjadi percikan dari tabung gas yang digunakan untuk memasak. Total ada 20 tabung gas, dengan 8 di antaranya sedang terhubung ke kompor saat kebakaran terjadi," jelasnya.
Upaya pemadaman api melibatkan sejumlah pihak, termasuk kepolisian, Babinsa, Satpol PP, dan warga setempat.
"Kami dibantu oleh Babinsa, polisi, anggota Satpol PP, perangkat desa, dan masyarakat setempat. Koordinasi yang cepat membantu proses pemadaman meskipun ada beberapa kendala di lapangan, seperti tidak adanya pintu darurat yang menyebabkan proses pemadaman terfokus di satu titik," paparnya.
Kerugian akibat kebakaran tersebut sangat besar, terutama pada pabrik bawang goreng.
BACA JUGA:Dirahmati-Ridhokan Adu Kuat
"Bangunan pabrik seluas 160 meter persegi dan bangunan rumah seluas 36 meter persegi terbakar habis. Selain itu, bawang goreng seberat 30.000 kg, tepung gaplek dan tepung tapioka masing-masing 3,5 ton, serta sejumlah peralatan pabrik ikut hangus terbakar," ungkapnya.
Total kerugian dari kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp 4,5 miliar untuk pabrik dan Rp 118 juta untuk rumah Suhadi. Pihaknya mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran di lingkungan rumah maupun tempat usaha.
"Masyarakat harus rutin memeriksa selang gas, regulator, serta instalasi listrik di rumah dan tempat kerja. Penting juga untuk menggunakan alat dan bahan yang telah memenuhi standar SNI guna menghindari terjadinya korsleting atau kebocoran gas," terangnya.
Sebagai langkah antisipasi, Ia mengimbau pemerintah desa untuk menyediakan alat proteksi kebakaran seperti alat pemadam api ringan (APAR) dan tandon air di lingkungan pemukiman.
BACA JUGA:Sikap Politik Persis di Pilkada