Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan telah meluncurkan Gerakan Penanaman Perluasan Areal Tanam (PAT) padi gogo di wilayah pertanian Kelompok Tani Sri Famili IV Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru pada Kamis (26/7). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu meningkatkan ketersediaan produksi beras dan menstabilkan harga bahan pangan khususnya beras di Kabupaten Kuningan. Selain itu, dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas padi serta optimalisasi pemanfaatan lahan kering.
Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi menyatakan bahwa dengan memasuki musim penghujan, pihaknya berusaha meningkatkan hasil pertanian melalui penanaman serentak padi gogo. Padi gogo atau padi huma merupakan jenis padi yang ditanam di lahan kering atau dataran tinggi, berbeda dengan padi pada umumnya yang ditanam di sawah.
“Kabupaten Kuningan ditargetkan perluasan areal tanam (PAT) padi gogo/huma sebesar 211 hektare, namun kami mencoba membuat target bayangan sebesar 280 ha. Tujuannya agar bisa memotivasi untuk memenuhi target lebih dari 100%. Semisal jika kita hanya bisa memenuhi target 233 ha setidaknya hasil kerja kita sudah 110 persen," jelas Wahyu Hidayah, Jumat (27/9).
Lebih lanjut dikatakannya, penanaman padi gogo memilik kelebihhan yakni tidak memerlukan irigasi khusus dan diaplikasikan di daerah curah hujan rendah. Daerah yang sering mengembangkan padi gogo adalah daerah tadah hujan. Saat ini padi gogo dikembangkan karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan.
BACA JUGA:Longsor, Jalan hingga Rumah Rusak
"Budidaya padi gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan eks lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah curah hujan rendah. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan ketersediaan produksi perlu adanya upaya yang maksimal dalam pemeliharaan dan pengendalian tanaman yang ada saat ini (standing crop). Serta pendampingan yang intensif dari petugas lapangan kepada kelompok tani dalam menjaga pertanamannya sampai panen," papar Wahyu.
Menurut dia, melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) untuk lahan-lahan exsisting dan perluasan areal tanam (PAT) bagi lahan yang belum pernah ditanami dalam waktu minimal satu tahun. Dan meminta petani untuk segera dilakukan percepatan pengolahan lahan dan tanam kembali, dan juga memaksimalkan lahan yang bisa ditanami seperti sekarang ini ditanam di luar lahan existing yakni di bawah tegakan.
Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara-Bogor drh IGMN Kuswandana MM CGCAE mengapresiasi Diskatan Kabupaten Kuningan yang telah berperan aktif dan berkomitmen dalam memajukan sektor pertanian.
“Saya ucapkan selamat kepada Kabupaten Kuningan, karena mampu memenuhi target PAT yang ditetapkan Kementerian Pertanian sebesar 5788 ha atau sebesar 105% dari target capaian. Dan saya yakin dengan antusiasme para petani, kemudian didorong juga oleh jajaran pemerintahan dan penyuluh yang memiliki komitmen tinggi dalam memajukan pertanian, Kabupaten Kuningan pasti mampu memenuhi capaian target PAT Padi Gogo lebih dari 211 ha," katanya.
BACA JUGA:Kesetaraan Agama dan Pancasila
Penanaman padi gogo ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan ketersediaan dan ketahanan pangan, khususnya di Kabupaten Kuningan. Pemanfaatan lahan yang berpotensi ditanami harus dioptimalkan sehingga Kabupaten Kuningan tetap akan menjadi lumbung pangan dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan di Indonesia.(ags)