Longsor, Jalan hingga Rumah Rusak

Tembok penahan tanah di SMPN 1 Cilebak longsor menimpa teras sekolah. Longsor juga melanda sejumlah desa di Kabupaten Kuningan. -ist-radar cirebon

Hujan deras yang melanda hampir merata di Kabupaten Kuningan, Jabar, mengakibatkan longsor di sejumlah desa. Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, menyampaikan bahwa meski tidak ada korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan potensi ancaman longsor susulan perlu segera ditangani.

Misalkan saja di Desa Bungurberes, Cilebak, TPT (tembok penahan tanah) sepanjang 4 meter dengan tinggi 4 meter longsor dan menimpa jalan lingkungan yang berada di dekat rumah milik Kusmana (36). Rumah tersebut dihuni satu keluarga beranggotakan empat jiwa berpotensi terdampak longsor susulan.

"Selain itu, teras rumah Bapak Tama (37) yang juga dihuni oleh empat jiwa turut terancam. Kami telah mengirimkan tim assessment dan juga bekerja sama membersihkan material longsoran, serta membangun jembatan darurat dari bambu untuk akses jalan yang tertutup," kata Indra Bayu Permana dalam keterangan persnya, Jumat (27/9).

Selanjutnya di Desa Bakom, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan pondasi rumah milik Eko Tarka (61) longsor. Rumah yang dihuni oleh satu keluarga dengan enam jiwa ini mengalami kerusakan pada pondasi sepanjang 3 meter, sementara tutup septic tank ambles dan tembok rumah mengalami retak-retak.

BACA JUGA:Kesetaraan Agama dan Pancasila

"Kondisi ini cukup mengkhawatirkan, terutama karena rumah tersebut berada di area yang rentan longsor. Tim dari BPBD segera turun ke lapangan, dan aparat desa bersama masyarakat setempat sudah berkoordinasi untuk langkah pencegahan lebih lanjut,” kata Indra.

Longsor juga terjadi di Desa Subang, tepatnya di area tebing saluran irigasi yang runtuh sepanjang 10 meter dengan ketinggian 5 meter. Akibatnya, saluran irigasi terputus dan menimbun kebun milik Bahrudin (55). Selain itu, aktivitas pengairan untuk pertanian di desa tersebut juga terganggu. 

"Kami telah melakukan upaya penanganan darurat dengan membersihkan material longsoran bersama masyarakat. Namun, diperlukan material bangunan untuk membangun kembali tebing irigasi yang longsor agar aktivitas pertanian dapat segera kembali normal,” ungkapnya.

Lalu di Desa Jalatrang, tebing bahu jalan yang menghubungkan Desa Jalatrang dan Desa Cilebak longsor, mengakibatkan jalan desa berpotensi terseret longsor susulan. Selain itu, rumah milik Warnah (70) terancam longsor dengan TPT jalan lingkungan yang runtuh sepanjang 15 meter.

BACA JUGA:Janji (Politik) dan Akibatnya

"Untuk mengantisipasi longsor susulan, kami bersama aparat desa, TNI, dan Polri sudah melakukan pemasangan rambu-rambu darurat dan membersihkan material longsoran. Penanganan lebih lanjut akan terus dipantau oleh BPBD," katanya.

Sementara di Desa Cilebak, longsor menimpa kebun milik Suhaedah (45) yang menyebabkan tembok samping rumahnya jebol. Selain itu, TPT di SMPN 1 Cilebak juga longsor menimpa teras sekolah dan mengancam bangunan sekolah.

"Kami bersama masyarakat sudah memasang sanggahan dari kayu untuk mencegah atap sekolah bagian depan ambruk. Selain itu, kami juga memasang terpal untuk menutupi tembok rumah yang jebol," jelasnya.

Terakhir di Desa Gunung Aci, sebuah TPT halaman depan rumah milik Eko Darkim (51) longsor dan menimbun sawah miliknya sendiri. Indra menegaskan, bahwa BPBD Kuningan telah berkoordinasi dengan aparat desa, kecamatan, TNI, dan Polri di berbagai lokasi untuk menangani dampak longsor.

Tag
Share