Bansos sebagai Salah Satu Alternatif Mengatasi Kemiskinan di Indonesia

Minggu 22 Sep 2024 - 16:52 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Pertambangan Batu Hijau di NTB memiliki cadangan emas sebanyak 2,7 juta ton. Sementara produksi emas tahun 2020 lalu sebanyak 4,12 juta ons.

Dari hasil kekayaan tambang emas di beberapa tempat tersebut di atas saja, kekayaan Indonesia sudah melimpah ruah, belum lagi di tempat-tempat yang lainnya seperti:

Banyuwangi, Jawa Timur, Dompu, Nusa Tenggara Barat; Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat; dan Desa Pujon, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Selanjutnya pertambangan perak di Bontang, Kalimantan Timur; Pulau Laut, Kalimantan Selatan; Sambas, Kalimantan Barat; dan Rejang Lebong, Bengkulu.

BACA JUGA:Pengetatan BBM Subsidi 1 Oktober 2024 Ditunda, Cek Harga Pertalite dan Pertamax Hari Ini

Pertambangan minyak bumi di Lhokseumawe, Aceh. Dari pertambangan tersebut di atas masih ada lagi pertambangan lainnya yang dihasilkan dari negara Indonesia misalnya perak, timah, tembaga, nikel, batu bara, aspal, solar, gas alam, gas bumi, pasir besi, mangan, belerang, yodium, belum lagi kekayaan dari hasil hutan, laut dan yang lain-lainnya.

Melihat keadaan kekayaan Indonesia yang luar biasa melimpah itu, mestinya setiap rakyat Indonesia itu tidak ada yang miskin, pengangguran, orang peminta-minta, anak putus sekolah, orang yang mengeluh biaya Rumah Sakit dan lain sebagainya. 

Namun pada kenyataannya Indonesia ini malah kebalikannya. Akhirnya SBY berusaha mengatasi masalah tersebut di atas dengan melakukan pemberian BLT secara tunai senilai Rp300.000, yang dikirim secara tunai melalui kantor pos buat penerima BLT, yang pembayarannya disalurkan dalam tiga tahap pada Oktober dan tambahan senilai Rp300.000. 

Sisanya, diberikan pada tahun berikutnya, sehingga total insentif yang diterima masyarakat senilai Rp 1,2 juta per bulan rumah tangga. Adapun, program tersebut diberikan kepada keluarga pendaftar selama enam tahun." (Sumber: bisnis.com).

BACA JUGA:Belanda Kembalikan 288 Artefak Bersejarah ke Indonesia, Termasuk Patung Bhairava, Nandi, Ganesha, dan Brahma

Selanjutnya Bansos di era pemerintahan Presiden Jokowi. Menurut " Jakarta, CNBC Indonesia:  9 Tahun Menjabat, Jokowi Gelontorkan Rp 3,319 T Buat Bansos. Aksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi gencar bagi-bagi bantuan sosial (bansos) menjadi sorotan.

Pasalnya, Jokowi semakin giat membagikan bansos jelang Pemilu 2024. Patut diketahui, nilai realisasi bansos di era Jokowi memang jauh lebih besar dibandingkan Presiden SBY. Realisasi bansos Jokowi sejak 2015 hingga 2023 telah mencapai Rp3.319,3 triliun.

Setelah Jokowi melakukan pemberian Bansos selama memerintah 10 tahun mika kita bisa melihat berapa angka penurunan kemiskinan.

Menurut berita resmi statistik jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang dan jumlah penduduk Indonesia 2024 adalah 281.603.800 jiwa. 

BACA JUGA:Posisi Rafael Struick Bisa Tergeser oleh Dua Striker Timnas Indonesia di Liga 1 yang Sedang Moncer

Selanjutnya berbicara masalah Bansos, penulis mendukung sepenuhnya terhadap upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah baik Presiden SBY, Jokowi dan seterusnya tidak boleh berhenti, karena itu hak setiap warga negara Indonesia terutama yang berada di bawah garis kemiskinan.

Tags :
Kategori :

Terkait