DALAM era digital saat ini, media memiliki peran penting dalam perkembangan psikologis dan karakter anak. Oleh karena itu, media ramah anak menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa konten yang dikonsumsi anak bersifat mendidik, aman, dan positif. Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan kriteria-kriteria yang khusus. Berikut merupakan beberapa kriteria tersebut.
Informasi Melindungi Anak
Anak adalah bibit penerus bangsa yang masih dapat dibentuk untuk, disesuaikan dengan masa yang akan datang. Mereka masih membutuhkan bimbingan yang bijak untuk menjadi matang. Termasuk melalui media informasi. Dibutuhkan informasi yang pantas untuk anak, seperti moral baik dan sikap beragama, dampak negatif pornografi, hak dan undang-undang sebagai anak, serta pencegahan tindak perundungan dan pelecehan kepada anak-anak yang lain.
Memenuhi Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
Salah satu kriteria media ramah anak adalah memenuhi pedoman pemberitaan ramah anak sebagaimana diatur di dalam Peraturan Dewan Pers Nomor 1 Tahun 2019. Pedoman ini menekankan bahwa media harus melindungi hak dan kepentingan terbaik anak dalam setiap pemberitaan, termasuk menjaga privasi anak, menghindari eksploitasi, serta tidak menampilkan konten yang dapat merugikan perkembangan fisik, emosional, dan mental anak. Media juga diharapkan tidak menggunakan bahasa atau gambar yang tidak sesuai untuk anak dan mematuhi prinsip-prinsip etika jurnalistik untuk menjaga keberlangsungan lingkungan media yang aman dan mendidik bagi anak-anak. Dengan mengikuti pedoman ini, media tidak hanya berperan dalam menyebarkan informasi, tetapi juga bertanggung jawab untuk menjaga dan melindungi hak-hak anak.
Memfokuskan Pemberitaan Kepada Anak
Suatu media bisa disebut media ramah anak ketika media itu memfokuskan berita kepada anak-anak. Hal ini menjadi salah satu kriteria dan prioritas untuk merealisasikan program tersebut. Berita yang berpusat pada anak dapat membahas berbagai topik. Seperti hak-hak anak, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan dari kekerasan atau eksploitasi. Berita-berita ini harus diinformasikan dengan faktual, tanpa mengedepankan sensionalitas. Dengan menyoroti masalah-masalah ini, media dapat membantu mendorong perubahan sosial dan kebijakan yang lebih baik untuk masa depan anak-anak.(guilo/salman/pram)