Saat melintas di Jalan Raya Cigugur-Palutungan, mungkin banyak yang bertanya-tanya dengan keberadaan bangunan kuno bergaya Eropa tepat di samping kantor Koramil Cigugur. Siapa sangka, bangunan tersebut ternyata adalah sebuah makam dari seorang pembesar kolonial Belanda pada zaman dahulu bernama Van Beck.
Agus Panther, Kuningan
Keberadaan makam kuno bergaya Eropa di pinggir Jalan Raya Cigugur-Palutungan, Kabupaten Kuningan, hingga kini masih misterius. Selama ini masyarakat setempat hanya mengenal bangunan tersebut adalah tempat peristirahatan terakhir seorang pembesar Belanda zaman penjajahan dulu bernama Van Beck.
Makam Van Beck yang dibangun pada tahun 1912 tersebut telah ditetapkan sebagai situs bersejarah di bawah pengelolaan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten. Namun tak banyak warga yang tahu silsilah ataupun rekam jejak Meneer Belanda yang konon tinggal di daerah Cigugur tersebut.
Termasuk sang juru pelihara makam, Iim Wakim. Iim mengaku hanya mendapat sedikit saja informasi tentang sosok Van Beck yang dikuburkan di makam tersebut. Dirinya hanya tahu kalau bangunan ini adalah makam Jenderal Van Beck yang meninggal pada tahun 1912. “Tapi tidak ada catatan sejarah ataupun informasi dari warga sini siapa sosok Van Beck tersebut. Apakah dia seorang tentara Belanda atau saudagar kaya waktu itu," kata Iim Wakim, akhir pekan kemarin.
BACA JUGA:KIM Plus Targetkan Menang Pilbup
Malahan Iim juga tidak tahu makam mana yang menjadi tempat jasad sang jenderal tersebut dikebumikan, mengingat di dalam bangunan kuno tersebut terdapat dua makam yang saling berdampingan.
"Ada dua makam, kondisi satu makam di sebelah Barat sudah terbongkar sedangkan satu lagi di sebelahnya sudah bolong. Tidak ada keterangan makam Van Beck yang mana, dan makam siapa yang satu lagi, apakah istrinya atau siapa saya tidak tahu," jelas Iim.
Yang pasti, lanjut Iim, di lokasi tersebut dulunya memang area pemakaman yang didominasi warga Belanda. Di mana mereka tinggal di daerah Cigugur. Ini terlihat dari beberapa makam yang tersisa di dekat makam Van Beck mempunyai bentuk makam bergaya Eropa.
"Dulu di sekitar makam Van Beck ini banyak makam-makam orang Belanda sampai yang sekarang menjadi kantor KUA dan Koramil. Hanya tersisa beberapa makam di dekat sini, dan makam Van Beck ini yang paling megah dan unik berbeda dengan makam lainnya," terang Iim.
BACA JUGA:Ilham Habibie: Jabar Harus Dorong Industrialisasi
Namun sejak delapan tahun dia ditugaskan sebagai Juru Pelihara Makam Van Beck, kondisi makam tersebut sudah banyak mengalami kerusakan. Mulai dari rantai besi yang mengelilingi makam sudah hilang, beberapa ornamen teras makam yang ambrol termasuk bagian utama makam di bagian dalam yang sudah rusak parah diduga akibat tangan jahil manusia.
"Bangunan luar makam kondisinya masih kokoh, namun bagian makam di dalam sudah rusak berat. Yang satu sudah jebol sedangkan satu lagi ada bolong seukuran bola voli. Pagar juga sudah rusak, dan rantai yang mengelilingi makam banyak yang hilang seperti digergaji," sebut dia.
Padahal, sambung Iim, bangunan makam Van Beck tersebut telah ditetapkan sebagai objek cagar budaya yang seharusnya tidak boleh diganggu apalagi dirusak. Ini dibuktikan dengan keberadaan plang berlogo Kemendikbud di samping bangunan makam yang tulisannya sudah pudar dan tak lagi bisa terbaca.
Keberadaan makam Van Beck ini pun mendapat perhatian Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat. Bersama tim dari UPTD Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat, Raden Iip meninjau langsung bangunan kuno di jalur Cigugur-Palutungan tersebut, Selasa (10/11). Iip berharap keberadaan makam Van Beck yang sudah ditetapkan sebagai objek cagar budaya tersebut bisa dilestarikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Kuningan.