CIREBON- Jepang adalah negara maju yang masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai dan kebudayaannya. Sehingga, disiplin, kerja keras dan kejujuran adalah kunci utama jika ingin sukses di negeri matahari terbit itu.
Ketua Prodi Sastra Jepang Institut Prima Bangsa (IPB) Cirebon Nunik Nur Fauzah Rahmi SPd MHum mengatakan bahwa saat ini minat masyarakat, terutama generasi muda untuk berkarir di Jepang sangat tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pemahaman mumpuni terkait nilai dan budaya kerja yang ditetapkan di Jepang.
Dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh dosen Prodi Sastra Jepang di SMKN 1 Susukan Kabupaten Cirebon, beberapa waktu lalu, Nunik juga menyampaikan pentingnya nilai-nilai dan budaya kerja di Jepang. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir konflik antara pekerja asal Indonesia dengan situasi dan kondisi sosial masyarakat Jepang akibat adanya perbedaan nilai-nilai dan budaya kerja di sana.
“Karena saat ini banyak lulusan SMK yang melakukan magang di Jepang dan banyak juga lulusan SMK yang bekerja di Jepang. Sosialisasi ini untuk memberikan gambaran mengenai nilai-nilai dan budaya kerja di Jepang," katanya.
BACA JUGA:Mulus, Pendaratan Pesawat Jet Berpenumpang di Bandara IKN
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya juga berusaha untuk mengemasnya dengan lebih menarik. Salah satunya dengan pelatihan pembuatan Origami atau seni melipat kertas dari Jepang.
Dengan membuat Origami, para siswa dilatih untuk mengasah kreativitas dan pemecahan masalah serta meningkatkan konsentrasi dan kreativitas. Yang mana, nilai-nilai ini juga sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Jepang.
Dengan adanya kegiatan tersebut, kata Nunik diharapkan dapat membantu para siswa SMK tersebut untuk lebih mempersiapkan diri jika ingin magang dan bekerja di Jepang.
BACA JUGA:Abraham Tegaskan Penertiban Tempat Hiburan Malam Tak Perlu Tunggu Perda Ripparkab
“Alhamdulillah, antusias dari para peserta juga sangat baik. Terlebih, kami juga menghadirkan volunteer kami yang berasal dari Jepang. Sehingga untuk pengenalan budaya kerja di Jepang juga menjadi semakin mudah," pungkasnya. (awr/opl)