Low Carbon demi Kesehatan

Rabu 11 Sep 2024 - 17:07 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Siti Jubaedah*

LITERASI low carbon city tengah digencarkan. Pemerintah dan masyarakat memiliki peran penting dalam mewujudkan kota rendah karbon yang ramah lingkungan.

Sumber gas CO (karbon monoksida) di udara adalah kendaraan bermotor, industri, pembakaran sampah dan asap rokok.

Efek patologis gas CO adalah kemampuannya mengikat hemoglobin menghalangi distribusi oksigen di dalam tubuh dan menyebabkan hipoksia jaringan.

BACA JUGA:Inklusi Keuangan Bagi Koperasi dan UMKM

Bagaimana upaya agar target pengurangan karbon menjadi hal yang nyata? Gencarnya pembangunan di berbagai sektor ditandai dengan perkembangan pesat area perkotaan termasuk alih fungsi lahan untuk berbagai kebutuhan di sektor ekonomi.

Akibatnya pembangunan tak berjalan seimbang menyebabkan semakin tergerusnya lahan hijau dan fasilitas publik, berbanding lurus dengan rendahnya tingkat kenyamanan yang dirasakan warga saat beraktivitas di ruang publik.

Indeks tingkat kenyamanan hidup di kota besar di Indonesia disinyalir mengalami penurunan akibat kualitas angkutan umum perkotaan yang buruk, minimnya ruang terbuka hijau dan ruang publik.

Penanganan sampah yang jauh dari ideal, hingga rendahnya tingkat keamanan akibat meningkatnya kriminalitas.

BACA JUGA:Dari Hongkong Open 2024, Komang Berhasil Melaju ke Babak Kedua Usai Kalahkan Pebulu Tangkis India

Tak lupa pula munculnya kawasan kumuh di perkotaan turut menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah. Ketidakseimbangan pembangunan menyebabkan polusi baik dari sektor industri maupun transportasi, keduanya menyumbang angka polusi di perkotaan termasuk pula polusi udara yang berasal dari sampah dan asap rokok.

Akumulasi ini dapat saja menyebabkan krisis polusi udara jika ditangani secara tak serius. Tak dinyana, kemacetan hari ini akibat jalanan kota dibanjiri jutaan kendaraan pribadi, saat angkutan umum belum terwujud secara ideal, menyebabkan polusi dari asap kendaraan, selain juga menyebabkan kemacetan.

Kerugian tak hanya mencakup bahan bakar yang terbakar percuma tetapi juga biaya kesehatan yang harus ditanggung warga setiap hari selama bertahun-tahun.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) pada tahun 2023, angka penjualan mobil domestik berada pada angka satu juta unit mobil baru dan dari Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI) sepanjang tahun 2023 terdapat enam juta lebih sepeda motor yang terjual.

BACA JUGA:Inilah 5 Daerah Jawa Barat yang Memiliki IPM Tertinggi, Apakah Cirebon Salah Satunya? Cek Disini

Tags :
Kategori :

Terkait