INDRAMAYU-Migran Care menggelar dialog politik dengan para calon legislatif (caleg) Kabupaten Indramayu, belum lama ini.
Bertempat di salah satu hotel di Kabupaten Indramayu, Migran Care membedah visi dan misi dari para caleg terutama dalam keseriusan menangani berbagai permasalahan buruh migrant di Kabupaten Indramayu.
Koordinator Migran Care Indramayu, Muhammad Santosa mengatakan, dialog politik merupakan sarana agar masyarakat mengetahui komitmen wakil rakyatnya dalam memperhatikan nasib buruh migran.
“Program-program apa yang ditawarkan oleh para caleg, mengingat masih banyak masyarakat Indramayu yang memiliki keluarga di luar negeri, dan animo mereka untuk pergi ke luar negeri juga masih sangat tinggi,” kata Santosa.
BACA JUGA:Rekrut Puluhan Ribu Petugas KPPS
Diakuinya, pihak desa memiliki desa binaan yang di dalamnya adalah para purna PMI. Menurutnya, keberadaan purna PMI harus diberikan pendidikan politik sehingga saat memilih nanti bisa sesuai dengan hati nurani bukan karena iming-iming amplop atau sembako.
Menurut Santoso, berdasarkan data yang dirlis oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), masyarakat Kabupaten Indramayu yang berangkat kerja ke luar negeri secara nasional masih menduduki nomor 1 dalam 5 tahun terakhir.
Di tahun 2023 ini saja, ungkapnya, dari Januari sampai dengan Oktober, jumlah PMI Indramayu masih tetap nomor 1 dengan sebanyak 16.525 orang.
Santoso mencontohkan perihal Perda Nomor 3 tahun 2021 yang sudah dibuat oleh DPRD Indramayu. Di dalam Perda itu pemerintah desa diberi kewenangan melakukan pendampingan saat pra maupun pasca PMI berangkat ke luar negeri.
BACA JUGA:Kolaborasi, IPB Cirebon MoU dengan Dua PT Luar Negeri
Mulai dari edukasi hingga pelatihan UMKM kepada PMI saat sudah purna. Serta memberikan informasi hingga pengawasan ketika buruh migrant atau PMI akan berangkat ke luar negeri agar tidak menjadi korban TPPO.
Santosa menilai, jawaban yang dipaparkan oleh para caleg selama forum diskusi masih bersifat normatif saja, meskipun diantara mereka juga punya komitmen untuk memberikan pelindungan kepada buruh migran, khususnya di Indramayu.
“Kami berharap dari kegiatan ini masyarakat bisa melihat seperti apa wakil-wakil rakyat yang nantinya akan mereka pilih, dan mereka punya program yang jelas terkait perlindungan PMI,” tuturnya.
Pada kegiatan itu, turut dihadiri beberapa caleg, diantaranya Suhendri dari PDIP, Nurwahyuni dari Golkar, Sisca dari Golkar, dan Irfanudin dari Gerindra. Hadir juga Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu, serta organisasi lain yang juga fokus pada isu buruh migran serta perempuan dan anak. (oni)