Senam Masal hingga Joget Bersama: Mengukur Efektivitas Hiburan dalam Kampanye Politik
Ilustrasi kampanye politik.--freepik.com
Oleh: Adi Junadi*
DALAM lanskap politik modern Indonesia, kampanye politik telah berkembang jauh melampaui batasan tradisional seperti pidato di atas panggung atau debat di media.
Salah satu fenomena yang menonjol dalam beberapa tahun terakhir adalah munculnya kegiatan-kegiatan berbasis hiburan seperti senam masal dan joget bersama yang menjadi bagian integral dari strategi kampanye.
Kampanye yang mengusung pendekatan ini bukan hanya menarik perhatian, tetapi juga menimbulkan perdebatan tentang efektivitasnya.
BACA JUGA:Menjaga Ruang Cyber
Apakah hiburan dalam kampanye ini mampu mengubah arah dukungan politik ataukah hanya menjadi sekadar tontonan yang tidak berdampak jangka panjang?
Senam masal dan joget bersama yang sering kali diiringi oleh musik populer atau bahkan lagu-lagu kampanye, berhasil menarik massa dalam jumlah besar.
Bagi banyak orang, acara semacam ini memberikan kesempatan untuk bersosialisasi, bersenang-senang, dan merasakan kedekatan dengan kandidat politik.
Tidak jarang, para kandidat sendiri turut serta dalam kegiatan ini, berbaur dengan masyarakat, menunjukkan sisi mereka yang lebih “membumi” dan ramah.
BACA JUGA:Pemerintah Kini Soroti Partisipasi Pemilih dalam Pilkada Serentak 2024
Dalam pandangan ini, senam masal dan joget bersama bukan sekadar hiburan, melainkan upaya untuk menciptakan hubungan emosional antara kandidat dan pemilih.
Namun, di balik gemerlapnya acara ini, ada pertanyaan penting yang perlu diajukan: sejauh mana kegiatan berbasis hiburan ini benar-benar efektif dalam mempengaruhi preferensi politik?
Apakah masyarakat yang turut serta dalam senam masal akan lebih cenderung memilih kandidat yang mengadakan acara tersebut, ataukah kegiatan ini hanya memberikan kesan sesaat yang cepat berlalu?
Sementara keterlibatan langsung dalam kegiatan semacam ini dapat meningkatkan popularitas kandidat, dampaknya terhadap keputusan pemilih mungkin lebih kompleks dan tidak selalu linier.