Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Pembelajaran Fungsional
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Senin , 02 Sep 2024 - 18:35
Ilustrasi tawuran pelajar.--jpnn
pembelajaran fungsional oleh: munib rowandi amsal hadi* tawuran pelajar masih saja marak terjadi, bahkan intensitasnya semakin sering terjadi, baik di kota besar maupun di kota kecil. bahkan di wilayah pedesaan pun hal itu sering terjadi. terlepas dari berbagai sebab yang memicu dan melatarbelakanginya, persoalan siswa tawuran atau pelanggaran yang lainnya, saya yakin telah diupayakan untuk dicegah dan diselesaikan oleh sekolah dengan upaya yang maksimal. namun nyatanya, hal itu terus terjadi. maka, saya kira sekolah perlu melakukan penangan secara komprehensif. persoalan siswa hampir ditemui di seluruh sekolah, baik sekolah dengan pengelolaan yang baik maupun yang biasa-biasa. bahkan sekolah yang pengelolaan semakin baik justru akan mendapatkan semakin banyak persoalan kesiswaan. hal ini karena dengan pengelolaan yang baik, persoalan yang semula tidak teramati menjadi teramati, yang semula tidak tertangani menjadi ditangani. baca juga:agus mulyadi resmikan museum topeng cirebon persoalan kesiswaan, secara normatif cenderung diselesaikan oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan guru bimbingan dan konseling (guru bk). penyelesaian ini biasanya bersifat kasuistik dan personal. penyelesaian yang sifatnya kasuistik dan personal, kadang menyisakan banyak persoalan karena masih banyak yang belum tersentuh. hal ini memicu berbagai persoalan kesiswaan kembali muncul. pembelajaran fungsional untuk menanggulangi persoalan kesiswaan yang memungkinkan muncul kembali, maka perlu penanganan secara komprehensif dan berkelanjutan yaitu dilakukan penanganan secara menyeluruh sampai menyentuh akar masalah dan secara terus menerus berkelanjutan. baca juga:gelar simposium kesehatan internasional, ugj peduli terhadap penyakit tidak menular penanganan yang harus dilakukan dengan perencanaan dan pengaplikasian serta evaluasi terencana dan terukur. salah satu alternative tindakannya adalah dengan menerapkan pembelajaran fungsional. setiap pembelajaran haruslah fungsional. namun dalam kenyataannya, banyak pembelajaran yang materi ajarnya tidak menyentuh persoalan yang dihadapi oleh siswa, sehingga apa yang dibutuhkan siswa dengan apa yang diberikan oleh guru tidak sesuai. hal ini menjadikan pembelajaran tidak fungsional. dengan pembelajaran tidak fungsional, membuat siswa menerima banyak teori yang tidak membantunya untuk menyelesaikan masalah. hal itu memicu siswa bermasalah akan kembali mengulang persoalan yang belum bisa diselesaikannya. baca juga:17 mahasiswa ugj ikuti program student exchan, 13 mahasiswa diantaranya ke universiti malaysia sabah setiap sekolah, pastilah telah memiliki data tentang keadaan siswa dan persoalan yang melikupinya baik secara personal maupun secara umum. sekolah biasanya mengindentifikasi siswa yang memiliki prilaku special yang perlu dibantu utuk menyelesaikannya. beberapa siswa bermasalah biasanya bermula dari pola asuh orang tua, seperti: kedua orang tuanya bekerja dan dititipkan pada neneknya, salah satu orang tua temperamental (biasanya ayah), tinggal bersama orang tua sambung, (biasanya ibu tiri). selain itu, situasi sosial tempat tinggal siswa dan latar belakang ekonomi juga mempengaruhi prilaku siswa. persoalan di atas, tentu akan mempengaruhi siswa dalam belajar dan sosialisasi. pembulian, usil, membolos sekolah bahkan tawuran antar pelajar bisa dipicu oleh persoalan di atas. maka persoalan tersebut menjadi perhatian sekolah terutama guru untuk peduli dan menguatkan siswa serta memberi motivasi agar tidak melanggar norma sekolah dan norma masyarakat. baca juga:dinkes sidak dapur lapas kelas 1 cirebon, ini hasilnya guru dengan informasi yang diperoleh tentang keadaan siswa tersebut secara kolektif menurut bidangnya masing masing, melakukan pembelajaran dengan memasukkan nilai-nilai atau ajaran yang memotivasi dan mendorong siswa untuk mampu menghentikan perilakunya yang bertentangan dengan norma dan konsisten untuk melakukan hal yang baik. itulah yang dimaksud pembelajaran fungsional. jadi, pembelajaran fungsional yang dimaksud adalah guru, dengan berbagai mata pelajaran dari berbagai sudut pandang yang dimiliki, semuanya berupaya untuk memasukkan dan menyisipkan nilai-nilai atau ajaran yang menyentuh kebutuhan siswa. dengan berorientasi pada persoalan siswa di atas, pada saat pembelajaran, guru menyisisipkan dan menyampaikan materi secara konsisten. misalnya, ketika secara umum siswa berlatar belakang ekonomi lemah, maka guru terus memotivasi agar ketidakberuntungan tersebut tidak membuat siswa patah arang bahkan dipacu agar semangat. begitupun ketika menentukan tugas atau projek, upayakan untuk memanfaatkan bahan sederhana dan tanpa perlu mengeluarkan uang yang berlebihan. baca juga:kelurahan jagasatru jadi kelurahan tangguh bencana secara teknik, bisa jelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran fungsional sebagai berikut. informasi tentang kecenderungan prilaku siswa dihimpun oleh sekolah melalui wakasek kesiswaan dan guru bk. informasi tersebut oleh wakasek kesiswaan dan gur bk disampaikan secara priodik, mislanya sebulan sekali dalam briefing, disampaikan di depan guru. berbagai persoalan itu, lalu oleh guru dijadikan pertimbangan untuk menyisipkan materi dalam pembelajaran. kolektifitas guru dalam peduli pada persoalan siswa dan secara bersamaan menyentuh persoalan-persoalannya, membuat siswa menjadi nyaman dan merasa diperhatikan. tindakan ini, walaupun bersifat idealis, namun pernah saya praktekkan pada saat saya menjadi wakasek kesiswaan di smp negeri 12 dan smp negeri 6 kota cirebon. baca juga:belum ada usulan pemberhentian dani-fitria, keduanya masih anggota dprd berbagai persoalan yang meliputi siswa, baik personal maupun umum, secara sengaja disentuh melalui pelajaran pendidikan agama islam yang saya ampu. saya sisipkan berbagai materi yang disiapkan untuk membantu siswa. secara periodik, saya juga mencatat perkembangan kecenderungan perilaku siswa yang terpengaruh oleh kegiatan tersebut, terutama dikelas-kelas tertentu yang saya ajar. hal ini juga dapat dilakukan oleh sekolah dalam hal ini wakasek kesiswaan dan guru bk secara priodik, sebulan sekali misalnya, untuk menyampaikan progress kecenderungan prilaku siswa. informasi ini penting untuk guru-guru sebagai pertimbangan untuk melakukan tindakan lanjutan. tidak ikut campur baca juga:1.600 peserta ikuti jalan santai gebyar kreativitas siswa smk wahidin ide tersebut semula dimunculkan oleh drs oma rustama mpd yang saat itu menjadi kepala sekolah smp negeri 12 kota cirebon. pak oma rustama menyampaikan ide tersebut pada saat briefing senin dalam rangka mengurangi tingkat persoalan siswa. ini saya sampaikan dengan sengaja, agar bila ada guru yang peduli ikut serta menangani persoalan kesiswaan, tidak berarti ikut campur ranah bk atau wakasek kesiswaan. guru dalam ikut serta, berupaya diikutkan oleh sekolah untuk bersama menerapkan pembelajaran yang fungsional dan dalam upaya membimbing siswa agar berprilaku baik dan sukses dalam hidupnya. baca juga:rsd gunung jati hapus ruang perawatan kelas 1, 2, dan 3 jadi kelas rawat inap standar hal-hal yang berkaitan dengan kewenangan bk, semua guru faham. tidak ada guru yang tertarik untuk menangani yang menjadi kewenangan bk. bila guru bk menyangka para guru tidak faham tupoksinya, maka adalah salah besar. dan sinilah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran fungsional. karena tidak semua orang memahami betapa perlunya kerja sama secara kolektif, terencana dan berkelanjutan dalam menangani berbagai masalah kesiswaan. namun bila kesadaran itu telah muncul, maka pembelajaran fungsional akan banyak membantu proses pengurangan persoalan siswa segaligus meredam potensi tawuran antar pelajar, karena siswa merasa nyaman dan mengetahui baik buruknya segala perbuatan yang mereka lakukan. wallahu ‘a lam bis shawaab. (*) *penulis adalah guru pai senior smp negeri 8 kota cirebon
1
2
3
4
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 03 September 2024
Berita Terkini
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
5 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
6 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
6 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
6 jam
Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Keturunan Kanoman Cirebon yang Jadi Perintis AURI
Headline
6 jam
Berita Terpopuler
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
6 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
10 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
6 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
6 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
10 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan