Jumlah Korban Banjir Bangladesh Meningkat
Anggota tentara Angkatan Darat Bangladesh membantu proses evakuasi warga yang mengalami banjir di Chagalnaya, distrik Feni, Bangladesh.-ANTARA/Anadolu/PY-radar cirebon
DHAKA - Dampak banjir bandang di wilayah timur dan tenggara Bangladesh semakin memprihatinkan. 21 jenazah tambahan ditemukan setelah air surut, menaikkan jumlah korban tewas menjadi 52 pada Kamis (29/8). Pejabat setempat menyebutkan jenazah-jenazah tersebut ditemukan setelah air di beberapa bagian wilayah mulai surut.
Banjir yang terjadi sejak 21 Agustus telah berdampak terhadap 5,4 juta orang di 11 distrik di wilayah timur dan tenggara, dengan 1,2 juta keluarga mengalami kesulitan akses. Banjir itu memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat perlindungan. Sementara, lahan pertanian dan tempat penangkaran ikan juga hancur.
Sekretaris Tambahan Kementerian Penanggulangan Bencana dan Bantuan KM Ali Reza, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di Dhaka. Bantuan kemanusiaan sebesar 450.000 pound sterling atau sekitar Rp9,1 miliar akan diberikan oleh Pemerintah Inggris, yang akan mendukung lebih dari 36.000 orang yang terdampak banjir di wilayah timur Bangladesh.
Meskipun demikian, pemerintahan transisi di bawah kepemimpinan Muhammad Yunus telah melanjutkan misi penyelamatan dan bantuan. Mereka juga berusaha membentuk komite pengendalian banjir setelah bencana alam tersebut menyebabkan kerusakan parah di negara bagian Tripura di timur laut India serta di wilayah timur Bangladesh.
BACA JUGA:Investor di Kertajati Diminta Utamakan Tenaga Kerja Lokal
Pihak berwenang Bangladesh juga mengatakan bahwa permukaan air di sungai Gumti dan Muhuri yang mengalir melalui wilayah tersebut telah meningkat setelah pintu air di Danau Dumber di Tripura dibuka.
Pemerintah Bangladesh mengungkapkan kekhawatiran terkait perilaku India yang diduga melepaskan air dari sungai-sungainya tanpa memperingatkan Dhaka. Meskipun demikian, New Delhi membantah tuduhan ini.
Bangladesh dan India berbagi aliran air dari sejumlah sungai, dan insiden ini menunjukkan pentingnya kerja sama antar negara dalam penanganan bencana alam yang melibatkan aliran sungai lintas negara. (ant/jpnn)