Krisis Air Bersih Terjadi di Desa Pakembangan, BPBD Lakukan Hal Ini

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan kekeringan dari empat desa.-dokumen -tangkapan layar

KUNINGAN- Sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan mulai merasakan dampak kekeringan akibat musim kemarau tahun ini.

Kondisi kekeringan tidak hanya berdampak pada kelangsungan pertanian, tetapi juga menyulitkan ketersediaan air bersih bagi warga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan kekeringan dari empat desa.

BACA JUGA:Jadi Pendamping Lucky Hakim, Syaefudin Siap Tanggung Risiko

Krisis air bersih pertama kali dilaporkan terjadi di Desa Pakembangan, Kecamatan Garawangi. 

"Sebelumnya kita mendapat laporan krisis air bersih di Desa Pakembangan, Kecamatan Garawangi, langsung kita tangani dengan pengiriman bantuan satu tangki air bersih"

"Kemudian menyusul hingga saat ini kami menerima tiga laporan baru yaitu dari Desa Cileuya, Kecamatan Cibeureum, Desa Kalimanggis Wetan di Kecamatan Kalimanggis, dan Desa Sarewu, Kecamatan Pancalang," ungkap Indra, pada Rabu 28 Agustus 2024.

BACA JUGA:MTQ Sarana Edukasi Cinta Qur’an

Lebih lanjut dikatakan Indra, BPBD Kuningan telah menindaklanjuti laporan-laporan tersebut dengan melakukan assessment (penilaian kondisi) dan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.

Fokus penanganan terutama terkait rencana pengiriman bantuan air bersih serta persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. 

Dari hasil assessment tersebut, BPBD memastikan perlunya penanganan segera dengan pengiriman bantuan air bersih ke tiga desa tersebut.

BACA JUGA:Berkas Baher-Kasan Dinyatakan Lengkap

Karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menyediakan sarana dan prasarana, seperti bak terpal atau toren berukuran besar untuk menampung air bersih.

"Sehingga nanti saat pengiriman bantuan, tidak perlu lagi kami mengisikan air ke ember atau jeriken warga, melainkan langsung dimasukkan ke bak penampungan sehingga masyarakat bisa mengambil sesuai kebutuhan sekaligus untuk cadangan," ujar Indra.  

Tag
Share