Suhendrik Kunjungi Komunitas Kosong3.Crb, Dukung Makan Siang Gratis

Tokoh muda Kota Cirebon Suhendrik bertemu komunitas Kosong3.crb. Dirinya bangga dengan semangat komunitas tersebut dalam menyediakan makan gratis.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON - Perut kosong bisa membuat seseorang gelap mata dan memunculkan niat jahat. Karena, kejahatan dipicu akibat kondisi perut kosong dan membuat orang bertindak nekat di jalanan. Hal inilah yang menginspirasi lahirnya komunitas Kosong3.crb.  

Tidak hanya itu, Kosong3.crb hadir di Kota Cirebon sejak bulan Maret 2024. Tepatnya di Jalan Sudarsono, samping Gedung Pusdiklatpri.

Komunitas ini memberikan makan siang gratis kepada siapapun tanpa pandang bulu dan profesi. 

BACA JUGA:Sahabat Imron Gelar Senam Ceria Tujuhbelasan, Gratis Diikuti Ratusan Emak-emak

Makan siang gratis yang diberikan ini tidak boleh dibungkus atau take away. Tapi harus makan di tempat.

Jadi, siapapun yang datang untuk mendapatkan makan siang gratis, harus makan di tempat dan tidak boleh dibawa pulang. 

Penggagas Kosong3.crb, Wili menjelaskan, program ini digagas olehnya mulai bulan Maret 2024. Sampai dengan sekarang masih tetap berjalan, memberikan makan siang gratis kepada siapapun yang mampir.

Makan siang gratis ini, menurut Wili, dilakukan setiap hari, mulai hari Senin hingga Sabtu. Kecuali hari Minggu, libur.

“Setiap hari mulai Senin hingga Sabtu pukul 12.00-14.00 kita sediakan makan siang gratis,” ujar Wili. 

BACA JUGA:Dihadapan Subardi, Oki-Andru BahasTentang Kota Cirebon

Setiap hari, kata Wili, pihaknya menyediakan setidaknya 250 porsi, dengan menu telor dadar, sambal, kerupuk, hingga air minum. 

“Awal-awal biaya sendiri, lama-lama akhirnya ada saja donatur yang datang memberikan bantuan. Mulai telor, beras, mi. Donaturnya dari berbagai kalangan, termask dari Ojol (ojek online) yang ingin sedekah. Meski donatur hanya membawa 4 butir telor, kita terima,” kata Wili. 

Melalui makan siang gratis ini, menurut Wili, dirinya tidak ingin kriminalitas semakin banyak. Berkaca pada beberapa kejadian kriminalitas karena faktor ekonomi. 

BACA JUGA: 5 Tahun Terakhir, Pengusaha Jakon Kurang Diperhatikan Pemkot, Terpaksa Jual Aset dan Gulung Tikar

Tag
Share