Pertemuan Mahmoud Abbas dan Vladimir Putin: Bahas Palestina, Konflik Gaza, dan Dukungan Rusia
Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Novo-Ogaryovo, Moskow.-Instagram/@russian_kremlin-radar cirebon
MOSKOW - Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Novo-Ogaryovo, Moskow. Menurut laporan Euro News pada Rabu (14/8), kedua pemimpin tersebut membahas perihal hubungan bilateral, situasi di Timur Tengah, dan perang di Gaza.
Mahmoud Abbas menyampaikan kesabarannya dalam menjaga tanah Palestina dan tuntutan untuk menghentikan pertempuran. Dia juga menyoroti kekurangan bantuan bagi warga Palestina serta permasalahan pengungsian.
”Kami sabar dan teguh dalam menjaga tanah kami serta menuntut berhentinya pertempuran. Selain itu, kami kekurangan bantuan bagi warga Palestina dan tidak adanya pengungsian,” ucap Mahmoud Abbas.
Abbas di hadapan Vladimir, menyatakan dukungannya kepada Moskow tanpa keraguan sedikit pun. Presiden Palestina itu memberikan penolakan tegas terhadap pemindahan warga Palestina dari rumah mereka, dan menilai bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum mengeluarkan resolusi yang berpihak pada rakyat Palestina.
BACA JUGA:Topan Ampil Mengamuk, Pemerintah Jepang Hentikan Layanan Transportasi
Presiden Vladimir Putin juga menegaskan dukungannya terhadap pembentukan negara Palestina dan menekankan bahwa posisi Rusia tidak berubah, yaitu menginginkan penyelesaian damai dengan Israel.
Terlepas dari fokus pada konflik dengan Ukraina, Putin juga mengekspresikan keprihatinannya terhadap meningkatnya jumlah korban sipil Palestina di Gaza. Dia menyatakan bahwa Rusia ingin menjadi pembawa perdamaian dalam konflik antara Palestina dan Israel, meskipun saat ini sebagian besar energinya masih terfokus pada penyelesaian konflik dengan Ukraina.
Dilansir dari Aljazeera, Putin menyatakan kepeduliannya terhadap bencana kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Meskipun tengah terlibat dalam konflik dengan Ukraina, Putin menekankan bahwa perhatian terhadap situasi di Timur Tengah tetap menjadi prioritas utama bagi pemerintahannya.
”Semua orang tahu betul bahwa Rusia saat ini harus membela kepentingan rakyatnya dengan senjata di tangan. Namun, apa yang terjadi di Timur Tengah dan Palestina tidak luput dari perhatian kami,” ujar Presiden Putin.
”Tentu saja kami menyaksikan dengan penuh kesedihan dan kecemasan pada bencana kemanusiaan yang terjadi di Palestina,” imbuh dia.
BACA JUGA:Kamala Harris Unggul dalam Jajak Pendapat
Putin menyatakan, Rusia juga ingin menjadi pembawa damai dalam konflik dua negara tersebut. Namun, saat ini sebagian besar energinya masih terfokus pada Ukrania yang menginvasi negara tersebut sejak Februari 2022. (jp)