Rudiana Tak Hadir, Farhat Abbas: Alasannya Objek Sumpahnya Beda
Dua kain kafan yang disiapkan, tapi hanya satu yang dipakai oleh Saka Tatal.-cecep nacepi-radar cirebon
CIREBON- Penyelanggara sumpah pocong sudah menyiapkan dua kain kafan untuk dua orang yang disumpah. Yakni, Saka Tatal dan Iptu Rudiana. Tapi, Rudiana, ayahanda almarhum Eky, tidak hadir.
“Iptu Rudiana tidak hadir. Pak Rudiana, hari ini terjadi karena tantanganmu. Bukan kita yang merepotkan Indonesia. Tapi kamu yang menantang, kamu yang tidak datang. Kami sudah melakukan sumpah ini," papar Farhat Abbas selaku tim kuasa hukum Saka Tatal, kemarin.
Kata Farhat Abbas, sumpah pocong yang dilaksanakan oleh pihaknya itu merupakan puncak dari saling bantah antara pengacara pihak Iptu Rudiana dan Saka Tatal. Bahkan, sumpah yang dilakukan itu merupakan respons atas ucapan Iptu Rudiana yang bersedia melakukan sumpah pocong jika telah merekayasa kasus Vina dan Eky.
“Ketika Rudiana siap melakukan sumpah pocong, kami pun langsung menjawab tantangan itu. Tapi Rudiana tidak hadir, dia tidak berani sumpah pocong," terang Farhat Abbas kepada awak media.
BACA JUGA:Saka Tatal Mencari Keadilan: PK sampai Sumpah Pocong
Ia mengaku sudah melayangkan surat resmi berupa undangan untuk melakukan sumpah pocong kepada Iptu Rudiana. Namun surat tersebut hanya diterima tanpa ada konfirmasi dan menolak untuk hadir lewat kuasa hukum.
Hanya saja, yang menjadi alasan tidak berkenan hadir, karena objek sumpah yang akan dilakukan berbeda dengan keinginan Rudiana. Sumpah yang dilakukan Saka Tatal, tidak terlibat dalam pembunuhan Eky-Vina, dan juga kekerasan yang dialaminya selama menjalani pemeriksaan 2016 silam.
“Dia (Iptu Rudiana) cuma mau sumpah pocong yang mati itu anaknya (almarhum Eky), tapi sumpah pocong yang lain-lainnya dia tidak berani," terang Farhat Abbas.
Menurut Farhat Abbas, yang berani mengambil sumpah pocong adalah yang benar, seperti Saka Tatal. Sementara yang tidak berani pasti takut, karena orang yang sumpah pocong itu berbohong maka akan menjadi pocong.
BACA JUGA:Veddriq dan Rizki Sudah Ditunggu Presiden Jokowi
“Berbohong akan menjadi pocong. Kita sudah membuktikan bahwa Saka tidak berbohong. Saka berani sumpah. Saka dikafani. Apabila berbohong, jangan panjang umur. Dia sakit, jangan cepat sembuh. Itu adalah suatu ikatan janji kepada Tuhan dan hanya orang berani jujur yang berani sumpah pocong," jelasnya.
Sementara soal Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal, Farhat Abbas mengatakan masih dalam proses. Ia berharap dengan sumpah pocong ini, majelis hakim dan seluruh saksi-saksi yang bohong melihat dan bisa menghadirkan keadilan bagi Saka Tatal.
“Terimakasih buat Dede (sudah mengakui memberikan keterangan palsu, red). Tinggal Aep yang masih berbohong. Saya ingatkan kepada Aep, masih ada kesempatan untuk meluruskan kembali dari kesaksian sebelumnya," katanya.