Warga Nahdliyin di Kota Cirebon Resah, Tidak Kenal Siti Farida

Kader NU Kota Cirebon, M Hasan Sadili bicara soal rekomendasi PKB untuk Pilkada Kota Cirebon.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON- Munculnya nama Siti Farida Rosmawati yang disebut-sebut direkomendasikan oleh DPP PKB untuk Pilkada Kota Cirebon menuai reaksi warga nahdliyin di Kota Cirebon.

Sebelumnya, beredar surat keputusan DPP PKB Nomor 33796/DPP/01/VIII/ 2024 tentang penetapan Tahap I Siti Farida Rosmawati sebagai bakal calon kepala daerah Kota Cirebon 2024-2029.

Kader NU Kota Cirebon, M Hasan Sadili mengatakan meskipun sampai saat ini belum ada pernyataan resmi terkait SK DPP PKB soal rekomendasi calon walikota, namun pemberitaan yang ramai terkait hal tersebut sudah mulai mendapatkan respons dari para warga nahdliyin.

BACA JUGA:Potensi Pajak Menurun, Tapi Kok Target Pajak Tinggi, Bapenda Harus Putar Otak

“Informasi DPP PKB sudah menjatuhkan pilihan untuk Pilwalkot Cirebon, dan itu seakan-akan mewakili NU, itu membuat warga nahdliyin di Kota Cirebon resah," kata Hasan, kemarin.

Yang menjadi persoalan, kata Hasan, mereka para warga NU di Kota Cirebon,tidak tahu dan tidak mengenal sosok nama yang tercantum dalam SK DPP PKB tersebut.

“Kami tidak mengenal Siti Farida," tegas Hasan.

Ia menegaskan sejak awal warga nahdliyin sangat mengharapkan PKB mendorong dan mengusung keluarga besarnya di Pilkada Kota Cirebon.

BACA JUGA:Siap-siap Siswa Dapat Pelajaran Soal Stunting di Sekolah

“Jangan sampai mengusung sosok yang sama sekali kami tidak kenal. Maka, kami warga NU sangat menginginkan sosok yang direkomendasikan dan diusung PKB adalah kader NU,” terangnya.

Ia juga mengatakan ada kejanggalan dalam penerbitan SK DPP PKB tersebut. Karena informasi yang ia dapat, SK diterbitkan 2 Agustus, sedangkan para tokoh yang mengikuti penjaringan melalui Desk Pilkada DPC PKB Kota Cirebon baru mengikuti UKK di DPW PKB Provinsi Jabar pada 3 Agustus.

“Kami kecewa jika ke depan yang diusung bukan kader NU," kata Hasan.

Hasan menambahkan, saat ini konstelasi politik menjelang pendaftaran paslon ke KPU masih sangat dinamis. Sehingga, harapan agar ke depan PKB bisa memperjuangkan dan mendorong keluarga besarnya masih sangat terbuka.

BACA JUGA:Penganggaran Dinilai Terlalu Rumit, Hambat Pengembangan Potensi Wisata Desa

Tag
Share