IDI Kabupaten Cirebon Tegaskan Tak Ada Gerakan Mundur Masal
Ilustrasi dokter.-pixabay-radar cirebon
CIREBON- Isu santer tentang akan mundurnya banyak dokter di Kabupaten Cirebon dibantah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon. Kabar tersebut, menurut IDI, tak pernah berkembang atau beredar di kalangan dokter di Kabupaten Cirebon.
Plt Ketua IDI Kabupaten Cirebon dr Widyatmiko SpOT mengatakan setelah beredar kabar terkait akan banyaknya dokter yang mundur, ia langsung berkoordinasi dengan internal IDI untuk mengkonfirmasi hal tersebut.
“Saya langsung konfirmasi ke anggota. Saya tanyakan apakah memang ada isu tersebut, atau setidaknya ada curhat dari beberapa dokter yang mengatakan akan mundur dalam waktu dekat," ujarnya kepada Radar Cirebon, kemarin.
Tapi, kata dia, setelah konfirmasi dan pendalaman, isu yang berkembang itu tidak terbukti. Para dokter di Kabupaten Cirebon, sambung Widyatmiko, masih bertugas seperti biasa dan tidak ada niatan untuk mundur, baik dari jabatan atau profesinya.
BACA JUGA:Ada Banyak Persoalan, RSUD Arjawinangun Sedang Tak Baik-baik Saja
“Saya ini dinas di RSUD Waled, saya bergaul setiap hari dengan dokter, tidak ada isu gerakan mundur bersamaan," imbuhnya.
KEKURANGAN DOKTER SPESIALIS
Sementara itu, Kabupaten Cirebon kekurangan dokter spesialis. Bahkan, penyebaran dokter spesialis di Kabupaten Cirebon tak merata. Hal itu dibenarkan Ketua Wilayah IDI Jawa Barat, dr M Luthfi SpPD KHOM FINASIM MMRS.
Ia mengatakan Kabupaten Cirebon mengalami kekurangan dokter spesialis, juga tak merata dalam penyebarannya.
“Jadi selain masalah kekurangan dokter spesialis, penyebarannya juga tidak merata," ungkap pria yang baru saja mundur dari jabatan Dirut RSUD Waled tersebut.
BACA JUGA:Enggar: B-Universe-Disway Jaringan Terbesar dengan 401 Media
Ia mengatakan kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Provinsi Jawa Barat, di mana provinsi punya dokter spesialis yang cukup. “Jadi kalau untuk di Jawa Barat, dokter spesialis sangat cukup," tuturnya kepada Radar Cirebon.
“Nah untuk penyebarannya yang perlu diperhatikan, karena tidak merata. Saat ini penyebaran dokter spesialis, selain ada di Bandung, juga banyak di Depok dan Bekasi. Sedangkan daerah lainnya di Jawa Barat masih sangat minim, termasuk Kabupaten Cirebon," sambungnya.
Pihaknya meminta pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk membuat regulasi atau menata kembali penyebaran dokter spesialis.
BACA JUGA:KDM Ingin Bagi Tata Ruang Jawa Barat Berdasarkan 4 Blok Budaya, Sunda Betawi hingga Sunda Cirebon