SMP Nurul Alim Lestarikan Tradisi Bubur Suro

LESTARIKAN TRADISI: Civitas SMP Nurul Halim Widasari secara swadaya membuat bubur suro di lingkungan sekolah.-anang syahroni-radar indramayu

INDRAMAYU-Tidak saja konsen pada peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Indramayu, namun civitas SMP Nurul Halim Widasari turut melestarikan tradisi lokal yakni bubur suro.

Proses pembuatan bubur suro yang diikuti guru, orang tua siswa, dan siswa itu dilakukan di lingkungan sekolah. Mereka secara bersama-sama membuat racikan bumbu, memasak, mengemas, sampai membagikan bubur suro ke masyarakat sekitar sekolah, Sabtu (3/8).

Koordinator Kegiatan, Hj Marfu'ah mengatakan pembuatan bubur suro telah menjadi tradisi masyarakat di Kabupaten Indramayu setiap tahunnya di bulan Muharram. 

Di SMP Nurul Halim Widasari, lanjut Marfu’ah pembuatan bubur suro diprakarsai oleh Majelis Taklim Musala Nurul Halim Widasari yang beranggotakan orang tua siswa atau wali murid, dan pembuatannya didukung serta melibatkan civitas sekolah.

BACA JUGA:Segmentasi Konten Sosial

“Proses pembuatan bubur suro selama dua hari. Alhamdulillah, civitas SMP Nurul Halim Widasari mendukung penuh, ini juga merupakan salah satu upaya untuk melestarikan tradisi di bulan Suro,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMP Nurul Halim Widasari, Agus Salim SPdI mengatakan, pembuatan bubur suro merupakan tradisi budaya yang diwariskan leluhur bangsa, yang memiliki nilai filosofi tersendiri. 

Menurutnya, SMP Nurul Halim telah menjalankan pendidikan berbasis sosial sekaligus menjaga warisan bangsa. “Peninggalan budaya bangsa  yang diterapkan sebagai strategi para ulama terdahulu dalam penyebaran Islam di nusantara, kami sangat bersyukur SMP Nurul Halim Widasari terlibat langsung membuat bubur suro,” kata Agus.

Menurutnya, kegiatan pembuatan bubur suro akan rutin digelar setiap tahunnya. Bubur suro yang sudah jadi, lanjut Agus, dibagikan kepada masyarakat sekitar ring satu lingkungan sekolah sebagai sedekah yang bertujuan untuk tolak bala, kemudian dikonsumsi semua civitas SMP Nurul Halim. Sebelum membagikan bubur suro, diawali dengan salat Duha dan senam bersama.

BACA JUGA:Believe In Process

“Kegiatan bubur suro bisa menumbuhkan nilai sosial pada diri siswa, ikut serta dalam menjaga budaya bangsa, sehingga budaya bangsa tetap terpelihara dan tidak mudah diakui oleh bangsa lain,” harapnya. (oni)

Tag
Share