Belum Keluarkan Status Siaga Kekeringan
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dr Deni Nurcahya MSi menyampaikan BPBD belum mengeluarkan status siaga kekeringan, kemarin.-SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON-radar cirebon
Wilayah Kabupaten Cirebon mulai dilanda kekeringan. Area pertanian paling dirasakan para petani di Kabupaten Cirebon. Dinas Pertanian pun telah bergerak mengambil langkah antisipasi. Menyediakan pompa air bagi para petani.
Sayangnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon belum mengeluarkan status siaga kekeringan. Alasannya, persoalan kekeringan masih bisa tertangani.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dr Deni Nurcahya MSi mengatakan, sampai saat ini, pihaknya masih melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi cuaca dan sumber daya air di beberapa wilayah rawan kekeringan.
“Kami terus memonitor situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan langkah antisipatif jika terjadi peningkatan risiko kekeringan,” kata Deni kepada Radar Cirebon, Jumat (2/8).
BACA JUGA:Jadikan Pantai Baro sebagai Ikon Kuliner dan Wisata Bahari
Menurutnya, sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai kekeringan yang parah di beberapa desa di Kabupaten Cirebon mulai mengalami penurunan debit air. Meski demikian pihaknya memastikan ketersediaan air bersih bagi warga yang membutuhkan aman.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Perumda Tirta Jati, dan sudah siap mendistribusikan air bersih ketika ada permintaan dari warga yang wilayah terdampak kekeringan,” terang Deni.
Deni menjelaskan, musim kemarau di wilayah Cirebon diprediksi berlangsung hingga akhir Oktober. Oleh karena itu, BPBD tetap siaga dan telah menyiapkan skenario penanganan kekeringan jika situasi memburuk.
“BPBD provinsi sih sudah menginstruksikan untuk membuat status siaga kekeringan. Tapi kita belum buat. Karena masih proses memantau perkembangan,” tuturnya.
BACA JUGA:Pastikan Hak Pegawai Dibayarkan
Namun, masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah terkait penggunaan air dan langkah-langkah menghadapi potensi kekeringan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan air secara bijak dan menghindari pemborosan,” pungkasnya. (sam)