MDTA di Kabupaten Cirebon Minim Apresiasi
Oleh: Frian Abdulrachman Saleh SPd*
SEPERTI kita ketahui, beberapa bulan lalu hingga saat ini, masyarakat Indonesia dihebohkan oleh berita mengenai berbagai permasalahan dalam sistem pendidikan dan konflik-konflik terkait.
Berita ini tersebar luas di media nasional di seluruh Indonesia. Tidak lama setelah berita ini beredar, banyak masyarakat mulai mempertanyakan kredibilitas dan legalitas sistem pendidikan di Indonesia, baik pendidikan formal maupun non-formal secara umum.
Di tengah banyaknya pemberitaan tentang sistem pendidikan, ada satu jenis pendidikan non-formal yang sering dibicarakan, khususnya di kalangan masyarakat pedesaan, yaitu lembaga pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA).
BACA JUGA:Demo ke Kejari Indramayu, FIM: Tangkap Panji Gumilang
MDTA adalah lembaga pendidikan non-formal yang mengajarkan ilmu agama Islam dasar. Proses kegiatan belajar-mengajarnya biasanya dilakukan pada siang hingga sore hari, dan mayoritas siswanya adalah anak-anak sekolah dasar negeri yang pulang sekolah pada jam 1 siang atau di luar jam sekolah.
Secara umum, pendidikan non-formal seperti MDTA adalah yayasan atau lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat secara mandiri, dengan legalitas yang diatur oleh pemerintah daerah dan pusat.
MDTA bukanlah pondok pesantren pada umumnya, melainkan lembaga pendidikan dasar agama Islam yang banyak ditemukan di lingkungan pedesaan, khususnya di Kabupaten Cirebon.
Keberadaannya berkembang pesat, dan MDTA merupakan warisan leluhur para pejuang agama Islam yang juga merupakan bukti sejarah otentik tentang sistem pendidikan agama Islam di Indonesia.
BACA JUGA:Dirut RSUD di Cirebon Mundur, Aan: Kabarnya Banyak Dokter Juga Mau Mundur
Cirebon merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia pada masa kejayaannya. Sebagian besar penduduk di wilayah Cirebon memahami budaya agama Islam dari masa ke masa.
Kehadiran MDTA di Cirebon perlu diapresiasi setinggi-tingginya oleh berbagai pihak dan masyarakat Indonesia pada umumnya. MDTA berperan penting dalam menanamkan ilmu dasar agama Islam kepada anak-anak sekolah dasar.
Pembelajaran di MDTA meliputi membaca Alquran dan Hadis, ibadah syariah, akidah, akhlak, tauhid, sejarah Islam, bahasa Arab, dan praktik ibadah.
Ini membuat masyarakat Cirebon lebih sadar dan peduli terhadap pendidikan agama Islam, baik di sekolah dasar maupun di pondok pesantren, meskipun MDTA adalah lembaga pendidikan non-formal berskala kecil.