Iptu Rudiana Muncul, Tegaskan Tak Ada Rekayasa

Iptu Rudiana hadir di sela-sela kunjungan pengacara Hotman Paris Hutapea di Keraton Kacirebonan.-seno dwi priyanto-radar cirebon

BACA JUGA:Jepang Kekurangan Tenaga Kerja Pengemudi

Rudiana juga membantah ada penyiksaan saat melakukan penangkapan atau ketika di Polres Cirebon Kota. "Pada saat penyerahan ke reskrim, posisi masih utuh dan kami foto. Ada dokumentasinnya. Tidak ada penyiksaan kepada para pelaku. Mukannya utuh, tidak ada penganiayaan," terangnya.

Rudiana mengaku kenal Aep dan Dede saat mencari informasi tentang peristiwa 27 Agustus di depan SMPN 11 Cirebon. Di mana 2 saksi itu mengaku mengetahui kejadian pelemparan, pengejaran tersebut.

Soal CCTV di dekat flyover Talun, Rudiana mengatakan bahwa arah atau sorotan CCTV tidak jelas, mengarah ke jalan raya. “CCTV tidak mengarah ke flyover, mengarah ke jalan raya saja. Dan saya tidak mengambil, karena saya bukan penyidik," jelas Rudiana.

Terkait Liga Akbar yang mencabut keterangannya, Rudiana tak mempersoalkan. "Namun apa yang dituduhkan (Liga Akbar) itu tidak benar. Saya kenal dengan Akbar karena dia teman baik almarhum. Karena dia sering main ke rumah saat almarhum masih hidup. Saya sebagai pelapor dan tidak ada upaya lain," kata Rudiana.

BACA JUGA:Indrawati Minta Putusan PN Dijalankan oleh Benjamin Setiabudi

Ia kembali menegaskan bahwa dia tidak pernah menangkap para terpidana. Kata lain, Rudiana mengatakan hanya mengamankan. “Saya tidak menangkap, saya hanya mengamankan. Beda ya, nangkap dan mengamankan. Karena saat mengamankan saya belum tahu mereka adalah pelakunya," ungkap Rudiana.

Ditanya terkait Rivaldi alias Ucil yang kabarnya ditangkap karena kasus berbeda (kepemilikan sajam), Rudiana mengembalikan itu ke penyidik. "Itu ranah penyidikan. Mungkin bisa ke humas saja," tukas Rudiana.

Sementara kabar bahwa Eky masih hidup, Rudiana juga membatah keras. "Saya sumpah pocong mau, sumpah apapun mau. Artinya yang meninggal adalah anak saya. Anak yang saya didik dari kecil, yang saya rawat dari kecil. Demi Allah, tujuh turunan saya mati semua kalau saya bohong. Tuduhan itu tidak benar," tegas Rudiana.

Ia juga mengaku bersedia untuk kembali membongkar makam Eky jika itu diperlukan untuk penyidikan. “Kalau emang buat kepentingan penyidikan, walau saya sangat berat kuburan anak saya dibongkar lagi, buat anak tidak tenang. Kalau buat penyidikan saya setuju," pungkas Rudiana.

BACA JUGA:CEF 2024 Berhasil Hadirkan 202.000 Pengunjung

Di kesempatan yang sama, kakak kandung almarhum Vina, Marliyana, masih sangat yakin bahwa kematian adiknya karena dibunuh. Keyakinan itu diperkuat dengan munculnya Iptu Rudiana ke publik.

Marliyana mengaku cukup puas dengan keterangan pers yang disampaikan Iptu Rudiana. Karena ia telah menanti keterangan atau kronologis peristiwa sejak awal tahun 2016 lalu. “Banyak informasi yang saya dapat dari keterangan Pak Rudiana. Intinya saya cukup puas," katanya.

Terkait keyakinan kuasa hukum Saka Tatal yang menyebut kematian Vina-Eky karena kecelakaan tunggal, Marliyana bilang bahwa anggapan itu merupakan hak pihak Saka Tatal.

“Itu kan hak mereka mau memprediksi itu kecelakaan silakan. Tapi kan saya ini sebagai keluarga korban sangat mempercayai bahwa ini pembunuhan. Karena jauh kalau dibilang laka lantas," ucapnya.

Tag
Share