Membentuk Generasi Toleran
Ilustrasi toleransi di Indonesia.-istimewa-
BACA JUGA:Pelaku Usaha Berizin Semakin Meningkat
Lambat laun kita akan menuntut lebih tanpa mempetimbangkan keterbatasan orang lain. Penting untuk sadari bahwa kesempurnaan adalah hal yang mustahil di dunia ini.
Menghargai adalah nilai penting yang harus diajarkan dalam keluarga, sehingga ketika kita mampu menghargai keluarga sendiri, kita cenderung bisa menghargai orang lain, masyarakat, dan bangsa lain.
Keempat, saling memaafkan. Manusia memiliki banyak keterbatasan dan kesalahan dalam hidup, sehingga memaafkan menjadi hal yang penting dalam keluarga sebagai tempat berlatih.
Tindakan yang sudah dilakukan memang tidak bisa diulang kembali. Artinya, setiap tindakan yang menyakiti orang lain pasti meninggalkan luka.
BACA JUGA:PLN: Sistem Kelistrikan Jawa Tengah Makin Kuat
Namun, hal itu diperlukan, setidaknya memaafkan dan meminta maaf adalah cara utama untuk mengembangkan diri menjadi individu yang berjiwa besar.
Semua faktor ini memengaruhi lahirnya kualitas moralitas-karakter yang toleran dan seiring berjalannya waktu, anak-anak belajar memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat sehingga mereka merasa perbedaan bukan sebuah ancaman.
Bahwa semestinya perbedaan keyakinan tidak perlu dipermasalahkan sehingga konflik dapat dihindari. Lebih lanjut yang perlu disuburkan adalah sikap terbuka dan toleran terhadap mereka yang berbeda.
Haris menyakinkan kita semua, bahwa konsep dan sikap toleran adalah kunci untuk membangun hubungan yang harmonis di tengah keragaman yang ada. (*)
*Penulis adalah Mahasiswa IPB dari Cirebon