Bupati Nina Tinjau Normaliasai Sungai Cimanuk Lama

Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA bersama pejabat BBWSCC meninjau langsung normalisasi Sungai Cimanuk Lama.-dokumen -tangkapan layar

INDRAMAYU-Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA kembali meninjau penanganan normalisasi Sungai Cimanuk untuk mengurangi risiko banjir di wilayah perkotaan Kabupaten Indramayu, kemarin.

Didampingi Sekretaris Daerah Ir Aep Surahman, Bupati Indramayu Hj Nina Agustina meninjau kondisi Sungai Cimanuk Lama di Wilayah Desa Pagirikan Kecamatan Pasekan.

Pada kesempatan itu, Bupati Indramayu Hj  Nina Agustina SH MH CRA mengatakan, tujuan dari normalisasi ini untuk mengembalikan dan mempertahankan keadaan alami sungai, sehingga dapat mengalir dengan baik tanpa menimbulkan ancaman banjir, khususnya di wilayah Desa Penganjang dan Babadan.

BACA JUGA:Jaksa Jawab PK Saka Tatal: Tak Konsisten, Novum Hanya Didapat dari Medsos

“Dengan sinergitas, kerja sama, dan kesadaran masyarakat, dapat menciptakan sungai yang sehat dan berkelanjutan demi kepentingan bersama"

"Partisipasi dan dukungan masyarakat tidak hanya memperbaiki kondisi sungai, tetapi juga dapat mempererat ikatan sosial dan kesadaran terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.

Bupati Nina berharap, Sungai Cimanuk dapat menjadi sumber irigasi pertanian dan kebutuhan lainnya bagi masyarakat Kabupaten Indramayu.

BACA JUGA:Indonesia vs Malaysia: Misi Lolos Final

“Normalisasi ini bisa membuat petani lebih efektif mengelola air untuk keperluan irigasi, airnya juga mengalir lebih jernih dan bersih. Mari dijaga bersama, demi Indramayu yang lebih baik lagi,” tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti mengatakan, jika gulma tersebut dibiarkan, bisa menjadi penyebab banjir karena aliran air terganggu.

Dikatakan Asep, berkat upaya dan komitmen Bupati Nina Agustina yang bersinergi dengan BBWS Cimanuk Cisanggarung, normalisasi Sungai Cimanuk Lama bisa dilaksanakan.

BACA JUGA:Terima Penghargaan Satu Inspirasi 2024, Suhendrik Bersanding dengan Emil Dardak, Airin, hingga Dedi Mulyadi

Lebih lanjut, dikatakan Asep, Dinas PUPR menggunakan peralatan berat seperti ekskavator dan truk pengangkut sehingga normalisasi lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan metode manual.

“Kita dan mengeruk lumpur atau endapan di dasar sungai, dapat memperlancar aliran air. Normalisasi membantu meningkatkan kapasitas sungai untuk menampung dan mengalirkan air hujan dengan baik,” ujarnya.

Tag
Share