Praktik Konstitusi di Lapangan
ilustrasi--
BACA JUGA:Kemeriahan Hari Jadi Cirebon di RW 15 Kalijaga, Suhendrik Hadir dan Bacakan Puisi Cirebon Asyik
Di masa kini, peran matoa ini barangkali dapat kita serahi kepada para intelektual, cendekiawan, atau budayawan. Para tokoh ini kita harapkan menjadi fasilitator dan pengarah dalam perumusan kehendak umum masyarakat.
Kita ibarat penumpang dalam suatu kendaraan yang memiliki tujuan tempat yang sama. Soal seperti apa pribadi pengemudi merupakan urusan belakang.
Yang utama ialah ia tahu ke mana kita menuju. Dengan kata lain, pribadi walikota bukanlah orang yang menentukan kota ini, melainkan kehendak warga.
Dengan demikian, pemerintah yang tidak tahu dan tidak mampu merencanakan perwujudan ketertiban, keamanan, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat adalah pemerintahan yang tidak kita butuhkan.
BACA JUGA:Ada Tiga Skema, Pemindahan ASN ke IKN Dimatangkan
Saya mungkin terkesan bermuluk-muluk. Namun, fakta terdapatnya pembicaraan masyarakat mengenai uang dan pemilihan umum merupakan pengkondisian dari praktik berpolitik yang kehilangan martabat. (*)
*Penulis adalah Pengurus GOW Cirebon