Ada Kerugian dan Keuntungan Persebaya Surabaya Tak Ikut Piala Presiden 2024

Persebaya Surabaya terus mematangkan fisik dan taktik jelang Liga 1 bergulir. Pelatih Persebaya Paul Munster punya keuntungan lain ketika tak ikut ambil bagian di Piala Presiden 2024. -ist-radar cirebon

Kabar tentang absennya Persebaya Surabaya dalam ajang Piala Presiden 2024 telah mengejutkan banyak pihak. Terutama para penggemar setia Green Force. Melalui kanal Instagram @gozipbola, kabar ini mengemuka dengan nama-nama klub peserta yang bakal meramaikan turnamen pramusim tersebut, namun tak satupun ada nama Persebaya Surabaya yang tertera. Dalam wacana yang belum pasti ini, muncul pertanyaan besar akan alasan di balik ketiadaan klub yang bermarkas di Kota Pahlawan ini.

Netizen pun tak ketinggalan mengomentari kehadiran klub-klub yang "disebutkan" akan ikut serta. Seperti Arema FC yang dianggap tidak sesuai dengan klasemen atau Club Licensing yang berlaku. Ironis memang, namun rumor ini menjadi bahan perbincangan hangat di jagat maya, mencuatkan beragam spekulasi dan kebingungan di antara para pencinta sepak bola Tanah Air.

Di sisi lain, absennya Persebaya Surabaya dari Piala Presiden 2024 tidak hanya menimbulkan tanda tanya di kalangan suporter, tetapi juga membawa konsekuensi yang cukup signifikan bagi klub. Salah satu kerugian utama yang muncul adalah pemain-pemain Persebaya Surabaya tidak bisa unjuk gigi di turnamen pramusim yang rencananya akan dipantau langsung oleh Shin Tae-yong (STY) untuk mencari tambahan pemain potensial bagi Timnas Indonesia yang akan berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi, secara terbuka mengungkapkan harapannya agar Shin Tae-yong segera kembali ke Indonesia untuk memantau langsung pemain-pemain potensial dan memastikan Timnas Indonesia dalam kondisi optimal menjelang pertandingan melawan lawan-lawan berat seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi. Kehadiran Shin di Piala Presiden 2024 dianggap krusial untuk mengidentifikasi talenta-talenta muda yang bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengisi skuad Merah Putih.

BACA JUGA:Merilis Ulang

“Iya, kita minta secepatnya kembali ke Indonesia untuk persiapan yang tanggal 5 dan tanggal 10 September,” ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi.

“Semoga pada saat Piala Presiden mudah-mudahan sudah ada,” ucapnya. “Sembari dia bisa melihat lagi pemain-pemainnya untuk Timnas Indonesia,” kata Yunus.

Namun demikian, ada juga sisi positif dari absennya Persebaya Surabaya dalam Piala Presiden 2024. Salah satunya adalah pemain-pemain utama yang terhindar dari risiko cedera serius menjelang musim kompetisi resmi. Pelatih kepala Paul Munster juga dapat merancang program pramusim sesuai dengan kebutuhan klub tanpa harus terburu-buru dalam menghadapi serangkaian pertandingan persahabatan yang intensitasnya tinggi.

Selain itu, dengan tidak hadirnya Persebaya Surabaya, strategi dan pola permainan klub ini tidak mudah terbaca oleh tim-tim pesaing di Liga 1. Hal ini bisa menjadi keuntungan strategis tersendiri bagi Green Force dalam mengarungi kompetisi domestik yang semakin sengit dan kompetitif.

BACA JUGA:Alergi, Tak Hentikan Pelihara Kucing

Meskipun demikian, spekulasi dan kepastian mengenai keikutsertaan Persebaya Surabaya dalam Piala Presiden 2024 masih menjadi tanda tanya besar. Walaupun telah ada bocoran nama-nama klub peserta yang beredar luas di media sosial, tetapi belum ada kepastian pasti mengenai jadwal dan format turnamen yang akan digelar.

Semua pihak, termasuk para suporter setia Persebaya Surabaya, tentu menantikan kejelasan dari manajemen klub mengenai langkah selanjutnya.

Dengan demikian, absennya Persebaya Surabaya dalam Piala Presiden 2024 tidak hanya menjadi sorotan utama dalam jagat sepak bola Indonesia, tetapi juga mengundang berbagai spekulasi dan diskusi hangat di kalangan penggemar.

Keputusan ini tidak hanya memengaruhi dinamika kompetisi pramusim, tetapi secara tidak langsung juga berdampak pada persiapan tim nasional Indonesia yang tengah mempersiapkan diri menghadapi ujian berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (jpnn)

Tag
Share