Tiga Poros Utama Tawarkan “Jodoh Politik”
Adi Junadi-istimewa-radar majalengka
BACA JUGA:Golkar Tugaskan Eman
Mereka harus menilai rekam jejak, visi-misi, dan kapabilitas masing-masing pasangan dalam mengelola Kabupaten Majalengka.
Tantangan lokal seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan publik, dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi di Majalengka harus menjadi fokus utama, terlepas dari afiliasi partai.
Menurut Adi, Pilkada Majalengka 2024 juga menjadi ujian bagi partai-partai dalam menerjemahkan koalisi nasional ke tingkat lokal.
"Apakah mereka mampu menyatukan kekuatan dan mengatasi perbedaan untuk menghadirkan calon terbaik bagi Majalengka? Atau justru terjebak dalam politik transaksional yang mengabaikan kepentingan rakyat Majalengka?" tambah Dosen FISIP Universitas Majalengka (Unma) ini.
BACA JUGA:Memilih Sekolah Swasta
Bagi pemilih Majalengka, ini adalah kesempatan untuk "berkencan politik" dengan berbagai opsi yang ada.
Mereka dapat mengeksplorasi program, menguji komitmen, dan pada akhirnya memilih pasangan yang paling sesuai dengan aspirasi mereka untuk kemajuan Kabupaten Majalengka.
Di tengah hiruk-pikuk kampanye dan janji-janji politik, Adi menekankan bahwa pemilih Majalengka harus tetap kritis.
Mereka perlu memastikan bahwa "jodoh politik" yang mereka pilih tidak hanya menarik di permukaan, tetapi juga memiliki substansi dan integritas untuk memimpin Majalengka ke arah yang lebih baik.
Pada akhirnya, Pilkada Majalengka 2024 bukan sekadar tentang menemukan pasangan politik, tetapi juga tentang memilih masa depan Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA:Polri Gerebek Pabrik Narkoba Terbesar di Indonesia, Amankan Bukti Rp 145 Miliar
"Semoga proses pencarian 'jodoh politik' ini menghasilkan pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat Majalengka," tukas Adi. (ono)