Jumat, 15 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Eksistensi Calistung
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Kamis , 04 Jul 2024 - 18:17
ilustrasi--
eksistensi calistung oleh: frian abdulrachman saleh spd* penerapan calistung di dunia pendidikan sangatlah familiar keberadaannya karena konsep metode pembelajaran ini merupakan langkah awal dalam memahami materi pembelajaran di sekolah formal maupun non formal. jadi, calistung sebuah langkah awal belajar yang konkret dalam merumuskan sebuah permasalahan terhadap pembelajaran akademik. calistung merupakan pembelajaran yang isinya membaca (merangkai kosa kata untuk dibaca), menulis (memahami kosa kata untuk diekspresikan melalui tulisan), dan berhitung (mempresentasikan angka pada bentuk nilai konkrit). baca juga:polri gerebek pabrik narkoba terbesar di indonesia, amankan bukti rp 145 miliar seperti pendidikan prasekolah pada umumnya melaksanakan kegiatan pengoptimalan dalam pencapaian hasil belajarnya terhadap calistung. memang pendidikan prasekolah secara garis besar merupakan pendidikan sebelum fase sekolah dasar untuk memiliki kesiapan dalam belajar menuju proses belajar yang lebih terstruktur pada kelas 1-6 nanti. akan tetapi pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu anak menyesuaikan diri dan menjalani transisi dengan lancar menuju proses belajar dalam ragam kemampuan fondasi yang perlu dimiliki anak usia dini agar dapat berkembang secara utuh. antara lain kemampuan mengelola emosi, kemandirian, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan berbahasa, dan utamanya pemaknaan terhadap belajar yang positif (bskap, 2023), kemampuan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, termasuk kemampuan literasi dan numerasi. baca juga:pendaftar capim dan dewas kpk 2024-2029 sepi, nurul ghufron yakin bakal banyak yang daftar itu artinya pada pendidikan prasekolah mengoptimalkan hasil pencapaian belajarnya kepada sebuah konsep pembelajaran yang bermakna (bermain bermakna pada hakekatnya adalah aktivitas bermain yang memberikan kesempatan/ruang bereksplorasi sehingga bermanfaat untuk mengembangkan karakter dan kompetensi anak) dalam kehidupan sehari-harinya dan tidak menekankan kepada calistung. seperti kita ketahui kebanyakan lembaga pendidikan prasekolah beserta guru melaksanakan pencapaian pembelajaran mengarahkan pada konsep pembelajaran calistung untuk nilai akademiknya. ini terjadi lantaran sebuah keberhasilan dalam melaksanakan proses kegiatan belajar selama mengajar, daya saing yang tinggi untuk ketercapaian sebuah lembaga pendidikan prasekolah dalam mempromosikan hasil belajar siswanya kepada ranah masyarakat secara luas karena, dengan sendirinya menciptakan sebuah prodak yang bagus dan layak dipandang. sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menjadikan pendidikan prasekolah ini layak dalam menitipkan anak nya untuk belajar sebelum fase dasar atau pada pendidikan sekolah dasar maupun pada lembaga pendidikan dasar formal lainnya. baca juga:polri geledah kantor kementerian esdm, diduga ada korupsi lampu jalan tenaga surya eksistensi hasil belajar calistung ini mengungkapkan cara pandang yang berbeda pada masyarakat terutama bagi para orang tua siswa terhadap proses belajar mengajar hanya terpusat kepada perolehan nilai akademiknya saja, itu berarti calistunglah yang mereka harapkan sebenarnya. mengapa demikian, karena sebuah pandangan para orang tua siswa terhadap pendidikan adalah hasil dari mengikuti kegiatan proses belajar mengajar selama ini dijenjang pendidikan prasekolah yaitu perolehan nilai akademik yang tinggi meliputi, kemampuan menghafal kosa kata seperti membaca, menulis, dan berhitung dengan cakap dan lugas. berarti para orang tua menargetkan peningkatan kemampuan calistung dalam hasil belajar yang efektif agar anaknya bisa masuk ketujuan sekolah yang diimpikan. ini merupakan sebuah kekhawatiran terhadap anak-anaknya tidak mampu mengikuti pelajaran disekolahnya kelak (fase pendidikan sekolah dasar), jika dari awal tak dibekali dengan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung. baca juga:transformasi kawasan pesisir indramayu lewat aksi bersih pantai dan laut padahal dampak negatif dari pembelajaran calistung itu sendiri ada, itu terjadi karena tak mempertimbangkan kondisi psikis anak pada usia dini yang akan berdampak kepada faktor kebosanan dan kejenuhan dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru, sehingga masa bermain mereka teredukasi dengan padatnya jadwal belajar secara formal. sehingga pada pembelajaran calistung yang tidak menerapkan metode ajar untuk anak usia dini cendrung menghilangkan hakekat belajar pada anak usia dini. apakah kekurang pahaman para orang tua siswa bahkan masyarakat tentang pendidikan anak usia dini. bahkan pada pendidikan non formal tentang agama islam sekalipun seperti tpq (taman pendidikan quran) dan mdt (madrasah diniyah takmiliyah) menerapkan juga sistem calistung, ini terjadi karena untuk mempermudah dalam proses melaksanakan materi ajarnya. kemampuan siswa memiliki calistung para guru akan mudah mengolah asupan materi ajar kepada para siswanya dan mempunyai kesiapan mental secara motorik. baca juga:marak spanduk ady setiawan sehingga siswa mampu beradaptasi dengan lebih cepat dalam model atau metode perkembangan pembelajaran “membaca huruf hijaiyah, menulis arab, kitab akhlak, nahwu-sharaf dasar, fikih dasar, dll” serta menciptakan hasil pencapaian belajar yang sangat baik. oleh sebab itu dalam menempuh pendidikan kita tidak boleh berhenti ataupun malas untuk belajar, karena manfaat belajar sangat berguna untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan dapat menciptakan karakter baik kita. pentingnya pendidikan bagi anak bangsa adalah negara akan berharap nantinya kalian dapat memajukan indonesia dengan bekal ilmu yang kalian dapat dalam menempuh pendidikan. semua anak-anak indonesia mendapatkan hak program wajib belajar yang berlaku secara nasional. baca juga:masyarakat bahagia ada gpm maka jadilah anak-anak indonesia yang memiliki rasa semangat dalam belajar, karena dengan semangat akan menciptakan rasa gairah dan kemauan yang kuat pada diri sendiri untuk menghadapi ketidak siapan mental dalam belajar. (*) *penulis lepas, warga kabupaten cirebon
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 05 Juli 2024
Berita Terkini
Polresta Cirebon Bagikan Makanan Bergizi Gratis
Kabupaten Cirebon
1 jam
Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif
Kabupaten Cirebon
1 jam
Centra Batik Trusmi Bakal Berganti Nama
Kabupaten Cirebon
1 jam
Forum Kuwu Dukung Kejari Berantas Korupsi
Kabupaten Cirebon
1 jam
Dorong Transparansi Keuangan Desa
Kabupaten Cirebon
1 jam
Berita Terpopuler
Hadapi Jepang, STY Terpaksa Coret 4 Pemain, Berikut Prediksi Susunan Pemain Indonesia
Berita Utama
11 jam
Gercep Disbudpar Kabupaten Cirebon Bahas Soal Peminta Sedekah di Kompleks Makam Sunan Gunung Jati
Headline
7 jam
Pabrik Briket Terbakar, 5 Unit Mobil Damkar Dikerahkan, Seorang Petugas Pingsan Saat Bertugas
Headline
7 jam
Apakah Timnas Indonesia Pernah Kalahkan Jepang? Berikut Statistik Pertemuan Kedua Tim
All Sport
6 jam
Dishub Pasang Spanduk Larangan Parkir di Atas Trotoar, Plang Kuning Tertempel Lokasi Parkir
Headline
6 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
3 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
1 bulan
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
1 bulan
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
1 bulan
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan