Eksistensi Calistung

ilustrasi--

BACA JUGA:Polri Geledah Kantor Kementerian ESDM, Diduga Ada Korupsi Lampu Jalan Tenaga Surya

Eksistensi hasil belajar calistung ini mengungkapkan cara pandang yang berbeda pada masyarakat terutama bagi para orang tua siswa terhadap proses belajar mengajar hanya terpusat kepada perolehan nilai akademiknya saja, itu berarti calistunglah yang mereka harapkan sebenarnya. 

Mengapa demikian, karena sebuah pandangan para orang tua siswa terhadap pendidikan adalah hasil dari mengikuti kegiatan proses belajar mengajar selama ini dijenjang pendidikan prasekolah yaitu perolehan nilai akademik yang tinggi meliputi, kemampuan menghafal kosa kata seperti membaca, menulis, dan berhitung dengan cakap dan lugas. 

Berarti para orang tua menargetkan peningkatan kemampuan calistung dalam hasil belajar yang efektif agar anaknya bisa masuk ketujuan sekolah yang diimpikan.

Ini merupakan sebuah kekhawatiran terhadap anak-anaknya tidak mampu mengikuti pelajaran disekolahnya kelak (fase pendidikan sekolah dasar), jika dari awal tak dibekali dengan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung.

BACA JUGA:Transformasi Kawasan Pesisir Indramayu lewat Aksi Bersih Pantai dan Laut

Padahal dampak negatif dari pembelajaran calistung itu sendiri ada, itu terjadi karena tak mempertimbangkan kondisi psikis anak pada usia dini yang akan berdampak kepada faktor kebosanan dan kejenuhan dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru, sehingga masa bermain mereka teredukasi dengan padatnya jadwal belajar secara formal. 

Sehingga pada pembelajaran calistung yang tidak menerapkan metode ajar untuk anak usia dini cendrung menghilangkan hakekat belajar pada anak usia dini. Apakah kekurang pahaman para orang tua siswa bahkan masyarakat tentang pendidikan anak usia dini.  

Bahkan pada pendidikan non formal tentang Agama Islam sekalipun seperti TPQ (Taman Pendidikan Quran) dan MDT (Madrasah Diniyah Takmiliyah) menerapkan juga sistem calistung, ini terjadi karena untuk mempermudah dalam proses melaksanakan materi ajarnya.

Kemampuan siswa memiliki calistung para guru akan mudah mengolah asupan materi ajar kepada para siswanya dan mempunyai kesiapan mental secara motorik. 

BACA JUGA:Marak Spanduk Ady Setiawan

Sehingga siswa mampu beradaptasi dengan lebih cepat dalam model atau metode perkembangan pembelajaran “membaca huruf hijaiyah, menulis arab, kitab akhlak, nahwu-sharaf dasar, fikih dasar, dll” serta menciptakan hasil pencapaian belajar yang sangat baik.    

Oleh sebab itu dalam menempuh pendidikan kita tidak boleh berhenti ataupun malas untuk belajar, karena manfaat belajar sangat berguna untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan dapat menciptakan karakter baik kita. 

Pentingnya pendidikan bagi anak bangsa adalah negara akan berharap nantinya kalian dapat memajukan Indonesia dengan bekal ilmu yang kalian dapat dalam menempuh pendidikan. 

Semua anak-anak Indonesia mendapatkan hak program wajib belajar yang berlaku secara Nasional.

Tag
Share