Jumat, 15 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Cameragenic vs Auragenic
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Senin , 01 Jul 2024 - 17:50
ilustrasi--
cameragenic vs auragenic oleh asep budi setiawan* sebuah buku menarik ditulis profesor rhenald kasali berjudul camera branding. saat dibaca, sangat gurih, seperti menikmati kurupuk malarat. buku setebal 403 halaman tidak bikin mumet. istilah anak saya “b-aja” bacanya. pendiri rumah perubahan tersebut membahas dua hal menarik cameragenic dan auragenic. seiring perkembangan, di televisi dan medsos kadang ramai dengan topik tertentu. saya mencatat, berdasarkan paparan profesor rhenald, ada perubahan dalam selera publik tentang apa yang lalu lalang di depan kamera. baca juga:jamaah diimbau jaga kondisi dan sesuaikan aktivitas saat ini televisi tidak lagi menjadi medium searah seperti teori jarum suntik, yang populer dalam kajian komunikasi massa, melainkan juga menjadi televisi sosial (medium ini lebih interaktif). jadi tak salah jika kemudian profesor rhenald melihat ada perubahan selera masyarakat. mereka melihat brand bukan lagi melalui sebagus apa dia di depan kamera alias cameragenic melainkan lebih ke seotentik dan seinteraktif apa dia di layar kaca alias auragenic. memang auragenic istilah baru tetapi bisa memberi efek yang siginifikan terhadap posisi pihak-pihak yang ingin tenar di publik. apakah pendapat ini berlaku juga untuk baligo (media luar ruang) dan medsos? hari-hari ini pemandangan baligo, misalnya, makin marak. baca juga:ragam curhat warga saat pemilu awal: butuh jaringan pdam plus sosialisasi pilkada beragam format dan tagline. hampir tidak menyisakan ruang-ruang publik yang strategis. saya mendapatkan kesan isi baligo selalu membawa pesan baik. mengajak berubah, bergerak maju, serta membangun harapan. isi medsos pun tidak kalah menarik. memuat perjalanan harian. menyambangi orang-orang yang membutuhkan. atau seremoni strategis dan menyangkut hajat orang banyak. saya makin tahu, ternyata, ada informasi yang terlewatkan media formal. konten beragam makin sering muncul dan (selalu) aktual. baca juga:eti masih mendominasi pemilu awal, kembali unggul di edisi 10 barang arkaik sudah ditinggalkan. bahkan, hebatnya, ada tempat-tempat atau momen yang belum dikunjungi pejabat definitif sekalipun. ada juga ungkapan sebaliknya, terkesan mahiwal. seolah menegasikan. jangan tengok kiri, membuat penasaran orang. akhirnya menengok juga kendati sedang mengemudi. saya menemukan juga dalam sebuah perjalanan ke tasikmalaya, beberapa waktu lalu, ada baligo raksara tertulis: ngaran kuring... (menyebut nama diri sesuai foto), lain jurig. sungguh sarkastis. ya, kesannya, bikin lucu-lucuan saja. atau tertulis dengan huruf raksasa, bukan calon bupati... atau baru mimpi jadi walikota. baca juga:pertimbangan matang, gerindra pasangkan suhendrik dengan eti untuk pilkada kota cirebon pikir saya ngapain repot-repot mengeluarkan duit gede atau mungkin sekadar cek ombak. kualitas foto sangat menentukan. bukan menjadi muda atau lebih dewasa. namun, saat dipandang, enakeun. pengarah gaya, perangkat yang digunakan, termasuk latar harus mendukung. bisa saja diedit tapi tidak terjebat pada artifisial. mungkin bisa disebut eye catching. sebab foto bisa bercerita. seorang kandidat sedang memeluk petani. atau berbaur dengan keriuhan pasar. atau sedang menunggang kuda dengan uniform-nya. menurut lair, sullivan & cheney, personal branding itu perlu. ini merupakan suatu proses pembentukan persepsi masyarakat terhadap diri seseorang yang dipandang sebagai merek atau brand oleh target market. baca juga:pilkada kota cirebon 2024: suhendrik dipasangkan dengan eti herawati dengan kata lain, proses membentuk persepsi masyarakat akan diri seseorang yang meliputi kepribadiannya, kemampuan, dan aspek lainnya yang menciptakan persepsi positif di benak masyarakat serta dapat digunakan sebagai alat pemasaran. dalam dunia kerja, personal branding perlu dimiliki oleh individu untuk dapat bersaing, menggapai pekerjaan yang diimpikan, serta upaya pengembangan profesi kerja. dengan personal branding yang kuat dapat mendorong individu dalam mengembangkan kemampuannya dan meningkatkan self-awareness, self-esteem, self-wroth, dan nilai positif lainnya. sehingga dapat menjadi nilai pembeda atau keunikan seorang individu dari orang lain. memang kepercayaan diri bukan hanya berlaku (dan diperlukan) di dunia kerja. dalam kontestasi politik, yang lebih “keras”, kepercayaan diri yang kuat akan melahirkan self-esteem dan self-value kuat sehingga berdampak positif pada integritas dan loyalitas. namun, perlu diingat, kepercayaan diri yang terlalu tinggi pun juga tidak baik. baca juga:hasil psu: akhirnya kursi ke-6 dapil lemahwungkuk kota cirebon milik demokrat sebentar lagi di beberapa kabupaten/kota dan provinsi akan memilih pemimpinnya. akan semarak pilkada serentak. hari-hari ini pertugas pantarlih sudah datang ke rumah-rumah. bagi kandidat akan diawali dengan sosialisasi. orang ada yang sudah mengenal, ada pula yang masih bertanya-tanya. maka kerap kita dengar pertanyaan: siapa sih dia? kok tiba-tiba baligonya muncul di mana-mana? namun, itu menjadi indikasi dia mulai dikenal. persoalan nama kandidat kadang diplesetkan. bisa jadi hanya bercanda, namun bila sudah tersebar dan menjadi konsumsi publik, agak sulit meluruskannya. baca juga:datangi pkb, imron: sudah ada kesepakatan, kepastian koalisi harus lalui proses maka "sapaan", yang dipasang, harus ditimbang matang-matang. selain itu, konten sebelum dipublikasikan harus digodok matang. proses erata bukan pekerjaan gampang lho. memang kecenderungan selera publik kerap berubah. sekarang bukan didominasi milenial lagi, tetapi sudah gen z para perancang dan pelaku “kehumasan” harus lebih bisa memahami kecenderungan selera masyarakat. seorang pemancing, dengan ukuran dan kedalaman kolam, serta kondisi air akan menyesuaikan jenis pakan yang digunakan. dan survei menjadi kunci. sebab biasanya baligo jatuh pada pengulangan, stereotif, sehingga tidak menggugah. bahkan tayangan di ig atau tiktok jangan seperti “berita” harus ada sentuhan lain, dan jika kita melihatnya, akan memiliki nilai informatif, edukatif, dan rekreatif. (*) *kepala dpmptsp kabupaten kuningan
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 02 Juli 2024
Berita Terkini
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Samurai Biru Melukai Garuda
Headline
25 menit
Lagi, Rob Terjang Pesisir Eretan Indramayu
Headline
27 menit
Bos Lion Air Pimpin Garuda Indonesia
Headline
28 menit
Fokus Percepatan Pengisian Jabatan ASN
Aneka Berita
1 jam
Indonesia-Peru Perkuat Kerja Sama
Aneka Berita
1 jam
Berita Terpopuler
Hadapi Jepang, STY Terpaksa Coret 4 Pemain, Berikut Prediksi Susunan Pemain Indonesia
Berita Utama
12 jam
SMP Al-Irsyad Al-Islamiyyah Gelar Pemilihan Ketua OSIS
Metropolis
3 jam
Gercep Disbudpar Kabupaten Cirebon Bahas Soal Peminta Sedekah di Kompleks Makam Sunan Gunung Jati
Headline
9 jam
Pabrik Briket Terbakar, 5 Unit Mobil Damkar Dikerahkan, Seorang Petugas Pingsan Saat Bertugas
Headline
8 jam
Pasangan Eti Herawati-Suhendrik Menjadi Harapan Baru Generasi Z
Metropolis
3 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
3 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
1 bulan
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
1 bulan
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
1 bulan
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan