Kenaikan Kelas SLB C YPLB Diwarnai Isak Tangis
Pentas seni dan kenaikan kelas digelar Sekolah Luar Biasa (SLB) C YPLB Majalengka diwarnai oleh tangisan haru.-almuaras-radar majalengka
MAJALENGKA - Acara pentas seni dan kenaikan kelas yang digelar Sekolah Luar Biasa (SLB) C YPLB Majalengka diwarnai oleh tangisan haru.
Momen yang seharusnya ceria namun justru dipenuhi kesedihan karena merupakan ajang perpisahan bagi para guru yang pindah tugas.
Kepala SLB C YPLB Majalengka, Aang Turangga, SPd, menyebutkan bahwa ada empat guru honorer SLB C YPLB Majalengka yang diangkat menjadi P3K dan harus pindah tugas.
Mereka adalah Monalisa SPd, dan Ateng Wahyudi SPd, yang kini bertugas di SMAN 1 Majalengka (Smansa).
BACA JUGA:Luncurkan Gernas BBI dan BBWI 2024
Sedangkan Eli Marlina dan Pujia Rizki Agustin diangkat menjadi P3K dan bertugas di SLBN Majalengka.
Selain itu, ada juga Samen yang sudah keluar lebih dulu karena sibuk kuliah.
Aang mengakui bahwa awalnya ada 12 guru di SLB C yang ia pimpin menggantikan Almahum Wiwit SPd, dan kini sudah ada penggantinya untuk mengisi posisi guru yang diangkat menjadi P3K.
Ia menjelaskan bahwa SLB C sebelumnya khusus untuk siswa tuna grahita, namun dengan aturan baru, kini tidak ada lagi labelisasi SLB sehingga harus menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari berbagai jenis.
BACA JUGA:Ketua HMI Soroti Tingginya Angka Kemiskinan
Disebutkan bahwa saat ini terdapat 62 anak SLB C YPLB Majalengka tingkat SD, SMP, dan SMA, dan tahun ini ada lima siswa SMA yang lulus.
"Kami melaksanakan pentas seni rutin setiap tahun dalam acara kenaikan kelas untuk menunjukkan kemampuan siswa SLB," ujar pria 59 tahun ini.
Sementara itu, seorang guru, Pujia Rizki Agustin SPd menyatakan bahwa selama enam tahun menjadi guru honorer di SLB C, dan tahun 2024 ini diangkat menjadi guru P3K di SLBN Majalengka.
"Saya merasa senang namun juga haru karena diangkat menjadi P3K, tetapi juga sedih karena harus meninggalkan anak-anak yang sudah sangat dekat dengan saya," ujar alumni UPI Bandung Jurusan PLB ini.