757 Praja IPDN Magang di 26 Kecamatan di Majalengka, Mereka akan Data Kemiskinan

IPDN-ilustrasi-dokumen -tangkapan layar

MAJALENGKA - Sebanyak 757 praja madya pratama dari  Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) akan menjalani kegiatan magang selama 21 hari di 26 Kecamatan di Kabupaten Majalengka.

Dalam program ini, seluruh praja madya IPDN akan ditempatkan di Kabupaten Majalengka selama 21 hari, mulai dari tanggal 13 Juni hingga 3 Juli 2024.

"Keberadaan praja diharapkan dapat membantu dalam mendata secara akurat kemiskinan di wilayah tersebut," kata Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Hadi Prabowo.

BACA JUGA:Euro 2024 Laga Turki vs Portugal: Penantang Muda Si Raja Eropa

Secara simbolis, Rektor IPDN telah menyerahkan praja madya Angkatan XXXII IPDN kepada Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, di Gedung Yudha Karya Pemda Majalengka pada Kamis 13 Juni 2024 lalu.

"Nanti praja akan langsung memvalidasi data kemiskinan di desa-desa. Validasi ini akan dilakukan secara langsung, dengan melihat data by name by address yang ada dalam data Regrosek Bapenas," jelas Rektor IPDN.

Pj Bupati Dedi Supandi menegaskan bahwa data yang akurat sangat penting dalam menentukan kebijakan pemerintah.

BACA JUGA:Akibat Sakit, 4 Jamaah Haji Asal Majalengka Meninggal Dunia di Tanah Suci

Kata doa, kualitas data menentukan kualitas keputusan.

Oleh karena itu, sambung dia sebagai bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan di Majalengka, sinergi dan kolaborasi antara Pemda dengan IPDN dilakukan, salah satunya dengan menugaskan praja IPDN untuk berkontribusi dalam pendataan di 330 desa dan 14 kelurahan di 26 Kecamatan Majalengka.

"Dengan melibatkan 757 praja IPDN, kita berharap mereka dapat mendampingi program-program yang bertujuan mengatasi kemiskinan di wilayah ini, dengan fokus pada objektivitas dan pemahaman mendalam terhadap kehidupan sehari-hari penduduk miskin," tambahnya.

BACA JUGA:Diduga Ada Kecurangan, Ketua DPD Nasdem Subang Datangi KPU Kabupaten Majalengka

Dalam pelaksanaan magang ini, ratusan praja IPDN akan tinggal di induk semang desa-desa dan bekerja secara bersinergi dengan aplikasi Sepakat, Data Regsosek dari Bapenas, serta aplikasi lokal Bangkit yang akan dipantau dari command center di kantor Korpri Majalengka.

Dedi Supandi mengakui bahwa kemiskinan masih menjadi tantangan utama bagi Majalengka saat ini, dengan tingkat kemiskinan sekitar 11,21 persen pada tahun 2023.

Tag
Share