Sabtu, 09 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Tambang dan Agama
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Selasa , 11 Jun 2024 - 15:47
ilustrasi--
tambang dan agama oleh: siti jubaedah kita tahu, kehadiran ormas keagamaan sebagai pembawa obor keselamatan bagi ummat manusia dan alam di negeri ini. pertama-tama, mereka berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini dari kolonialisme. lalu kemerdekaan itu diraih di tahun 1945 silam. tetapi keselamatan selalu menjadi ancaman bagi manusia di negeri ini. di situlah ormas hadir untuk menyempurnakan terus-menerus kemerdekaan dengan aksi-aksi penyelamatan. dalam aksi-aksi penyelamatan itu, ormas keagamaan lantas bekerja di sektor pendidikan, dakwah, ekonomi, sosial, dan kesehatan. baca juga:angka perceraian di indramayu tertinggi, tahun 2023 tercatat ada 7.931 perkara ormas islam misalnya, nu dan muhammadiyah, bersusah payah mendirikan pesantren dan perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan untuk mencerdaskan bangsa. gerakan mendidik itu dilancarkan pula di ruang publik dengan dakwah. lalu menghimpun sumbangan, zakat, sadaqah untuk penguatan ekonomi warga. dan di sektor kesehatan, mereka menyiapkan rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya. dengan segala keterbatasannya, ormas memberi layanan penyelamatan pada ummat melalui sektor-sektor itu. sebab, di sektor-sektor itu harus diakui negara tak paripurna menjalankannya. di sini ormas sebenarnya berfungsi sebagai penyelamat bangsa. namun kini, ormas nampaknya harus diselamatkan oleh bangsa? baca juga:rekaman sunjaya beredar, ngotot agar istrinya jadi balon bupati dari pdi p menteri investasi dan kepala bkpm bahlil lahadalia menjanjikan bakal memberikan wilayah izin usaha pertambangan khusus (wiupk) jumbo kepada nahdlatul ulama (nu). pbnu merespons dengan sigap “surga” tambang yang dijanjikan itu. ketua umum pbnu kh yahya cholil staquf atau gus yahya mengatakan nu telah siap dengan segala sumber daya manusianya, perangkat institusinya, hingga jaringan bisnisnya. ormas keagamaan memang butuh basis finansial dalam menopang kerja-kerja penyelamatannya untuk ummat dan alam ini, tetapi tak mesti tambang sebagai solusinya. mengapa? karena tambang tak menyelamatkan. ia memang mesin ekonomi jumbo, tetapi aktivitasnya merusak keseimbangan alam dan habitat sosial sekitarnya. baca juga:meningkatkan akses informasi kesejahteraan sosial belum lagi soal akuntabilitasnya yang lemah. industri ekstraktif itu memang sumber uang. tetapi jangan lupa, ia juga sekaligus sumber masalah yang seringkali ditutup-tutupi. kerusakan lingkungan seperti banjir, longsor, pengahancuran habitat, polusi, perubahan mutu iklim, pencemaran udaraair, hingga perampasan lahan warga atas nama pembangunan seringkali kita simak sebagai efek buruk pertambangan yang tak bisa ditutupi. tentu saja, aspek-aspek ini bertentangan dengan pesan-pesan agama dan ketuhanan. bukankah ormas keagamaan adalah pembawa pesan-pesan tuhan di bumi? apalah kata tuhan nantinya? agama sebagai pembawa kemashlahatan-penyelamatan seharusnya tampil menegur aktivitas tambang. ormas sebagai institusi keagamaan harus terdepan menjalankan kritik itu. baca juga:wtp tidak berarti bebas dari catatan bukan malah menjadi pelaku tambang. bukankah agama sebagai pembawa kebaikan, bukan pelaku pengrusakan? apalah kata tuhan nantinya? negara-negara besar kini mulai gusar dengan industri ekstraktif seperti tambang. mereka menambang di negeri orang, termasuk indonesia. mereka telah merasakan efek negatif industri itu, seperti krisis air, perubahan iklim, hingga menipisnya cadangan sumberdaya alam. mereka kini berupaya mencari industri baru yang ramah lingkungan dan tak beresiko pada menurunnya mutu bumi sebagai ruang mahluk hidup. agama seharusnya terlibat dalam urusan ini. dalam sisi sosial, dampak pertambangan, khususnya tambang batubara di antaranya adalah seringnya terbuka konflik lebar antara masyarakat dengan pihak pengelola tambang, menurunnya kualitas kesehatan masyarakat, pencemaran lingkungan, terjadinya perubahan pola pikir masyarakat dan terjadinya perubahan struktur sosial di masyarakat yang tak adil. baca juga:stand menarik,produk ukm kota cirebon dikenal luas, hadir dalam ajang rakernas apeksi ke-xvii di balikpapan ormas keagamaan yang selama ini berjuang untuk kepentingan masyarakat korban, tiba-tiba hadir menciptakan masalah di tengah masyarakat karena tambang. apalah kata tuhan nantinya? dari sisi akuntabilitas, kita pun faham bagaimana pertambangan menjadi ruang persekongkolan kejahatan keuangan. korupsi timah 300 triliun yang viral itu salah satu bukti bagaimana tambang menjadi industri persekongkolan “pencurian” dan kebohongan. dan itu sejak lama berlangsung. tak masuk akal, bagaimana mungkin ormas agama mau menceburkan diri dalam kubangan kebohongan sejenis itu? baca juga:sertifikat tanah elektronik lebih aman bukankah agama sebagai penyeru kejujuran? apalah kata tuhan nantinya? dari sisi moralitas, agama sebagai lembaga penganjur moral yang baik akan mengingkari dirinya bila ormas agama bekerja di industri tambang. ormas keagamaan islam misalnya, kerap kali menyerukan ayat suci bahwa kerusakan di muka bumi ini karena ulah tangan-tangan manusia. ayat itu teramputasi maknanya bila ormas keagamaan menggarap tambang. di sinilah, ormas keagamaan mengingkari dirinya. bila itu terjadi, ormas keagamaan akan menodai ajaran agamanya sendiri. moralitas agama sebagai pembersih kekotoran, bukan pencipta kekotoran. moralitas agama adalah pesan tuhan yang tertera dalam kitab suci. baca juga:mencari jadwal ulang rapat pbb kita berharap, ormas agama tak melupakan tuhannya. dan kita tak mau, moralitas agama tumbang karena tambang. dampak lain, bisa jadi dalam setiap suksesi pergantian kepemimpinan ormas keagamaan kelak akan mengalami pergeseran spirit. dulunya, spiritnya untuk penyelamatan ummat, kemungkinan berganti untuk pengelolaan tambang. dengan itu semua, ormas keagamaan mesti berfikir jernih; apakah godaan tambangini benar-benar untuk mashlahat atau bukan. (*) penulis adalah mahasiswa psikologi ipb
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 12 Juni 2024
Berita Terkini
Bantuan Rutilahu Kembali Dikucurkan oleh Baznas
Kabupaten Majalengka
5 jam
Kepala SMAN 1 Bantarujeg Raih Kenaikan Pangkat dari Presiden
Kabupaten Majalengka
5 jam
Klinik Umah Sehat NU Di-launching, Diresmikan Langsung oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Cirebon
Metropolis
5 jam
Paling Dikenal Semua Kalangan, Buruh Bangunan Jatuh Hati Dukung Ridho
Kabupaten Kuningan
5 jam
Silaturahmi Ulama dan Umara
Kabupaten Kuningan
5 jam
Berita Terpopuler
Klinik Umah Sehat NU Di-launching, Diresmikan Langsung oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Cirebon
Metropolis
5 jam
Dukung Beriman di Pilbup Cirebon, Ketua GMBI: Programnya Paling Pro Rakyat
Headline
5 jam
KAI Tawarkan Diskon Khusus Sambut Nataru, Wartawan Dapat Potongan Hingga 20 Persen
Berita Utama
12 jam
Tiga Paslon Pilkada Kota Cirebon Siap Berdebat Lagi, Simak Jadwalnya
Headline
5 jam
Perkembangan Psikologis Dampak Digitalisasi
Wacana
8 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
4 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan